Minggu, 03 April 2016

Dulu Teriak Ahok Korupsi,Sekarang Sanusi Kena,Taufik-Lulung Mendadak Jinak!


Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung dan Wakil Ketua DPRD Jakarta, Mohamad Taufik tidak banyak berkomentar ketika koleganya Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M Sanusi ditetapkan sebagai tersangka suap PT Agung Podomoro Land (APL) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keduanya seakan kehilangan taring saat menyoroti tindak pidana rasuah (korupsi) yang menyeret koleganya itu. Dan lagi, M Taufik tidak banyak berbicara ketika KPK melakukan penahanan terhadap adik kandungnya tersebut.

Sikap yang diperlihatkan Lulung dan Taufik ini jelas berbeda sebelum Sanusi ditangkap dan ditahan KPK. Dulu, duo Taufik-Lulung ini selalu berteriak lantang saat disinggung kasus dugaan rasuah (korupsi). Apalagi ketika kasus korupsi itu menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Taufik-Lulung-Sanusi dulu bersemangat meneriakkan Ahok korupsi!

Masih jelas di ingatan publik, tiga serangkai yang terdiri dari Lulung, Taufik dan Sanusi selalu menuding Ahok koruptor. Saking ngebetnya ingin Ahok di bui, Lulung dan Taufik mendatangi lembaga hukum KPK dan Bareskrim.

Keduanya menyerahkan berkas yang diklaimnya memenuhi bukti-bukti kuat jika Ahok melakukan korupsi. Mereka mendesak KPK atau Bareskrim menyeret Ahok di kasus dugaan korupsi Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.

Bahkan, sebelum Sanusi menyandang status tersangka di lembaga antirasuah, Sanusi menuding KPK lamban dalam mengusut kasus korupsi sejak ditinggal mantan Plt Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki. Sanusi juga menuduh lima pimpinan KPK yang baru menjabat ada main mata dengan Ahok sehingga RS Sumber Waras tidak diusut.

Saat pertama kali ditangkap, Taufik mengaku kaget. Politikus Gerindra itu tak mengira jika adiknya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

"Seperti kita tahu bahwa ada peristiwa OTT dilakukan KPK kemarin. Jujur kami terkejut setelah ditelusuri ternyata anggota Gerindra kebetulan adik saya, terkejut," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI.

Sependapat dengan Taufik, Lulung juga mengaku kaget dengan penangkapan Sanusi oleh KPK. Menurut Lulung, Sanusi adalah sosok orang yang baik dan sederhana.

"Orang kan kita enggak tahu ya, (Sanusi) orangnya baik, enggak banyak omong dia juga low profile," ungkap Lulung.

"Iya kita enggak tahu lah namanya orang. Saya aja yang kelihatannya galak aja aslinya baik," tambah Lulung.

Tidak hanya itu, pembelaan keduanya terus berlanjut saat Ahok menyebut gaya hidup Sanusi penuh glamour. Lulung bersikeras bahwa kehidupan Sanusi sangat sederhana. Diklaimnya bahwa jam tangan milik Sanusi yang disebut-sebut seharga miliaran rupiah itu palsu.

"Kalau pakai jam saya lihat jam palsu semua. Kan saya jago jam juga, dari kecil jago jam," kilah Lulung.

Kemudian, Lulung dan Taufik terus menunjukkan perbedaan sikapnya menanggapi kasus dugaan korupsi yang menyeret Sanusi. Dulu keduanya teriak-teriak Ahok main mata dengan KPK terkait kasus korupsi.

Sekarang, dua pimpinan dewan DKI Jakarta itu memuji KPK dan menyebut lembaga antirasuah bekerja dengan profesional. Keduanya, menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan korupsi yang menyeret Sanusi ke KPK.

"Serahkan semuanya ke proses hukum KPK, KPK bekerja profesional tanpa tekanan apa-apa. Sehingga seperti menjadi KPK yang kita harapkan," tutup Taufik.

Baca Juga:
Kebenaran Ahok Terungkap! Antek Podomoro Group Bukan Ahok, Tapi Sanusi!

Source: merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India