Inilah Balasan Ahok Setelah Dijuluki Gubernur Podomoro & Bapak Reklamasi!

Ahok mengaku tidak peduli dirinya disebut "Gubernur Agung Podomoro" karena yang penting baginya perusahaan tersebut menjadi lebih kooperatif dalam melaksanakan Corporate Social Responsibilty (CSR).

"Saya terserah, katanya Gubernur Agung Podomoro atau Gubernur Reklamasi, yang penting saya kerja sebagai Gubernur DKI Jakarta secara konstitusi," ungkap Ahok di Jakarta, Kamis.

Ahok tidak tahu pasti berapa jumlah CSR yang diberikan, tapi bunga-bunga taman Balai Kota berasal dari Agung Podomoro. Menurut Ahok, Agung Podomoro kooperatif dalam melaksanakannya.

"Dana CSR yang diberikan oleh tergantung maunya perusahaan berapa, langsung diberikan penaksiran independen yang mewajibkan harus dikerjakan perusahaan," ujar Ahok.

Terkait Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Bendungan Hilir yang dikelola Agung Podomoro menjadi terbengkalai, Ahok menyatakan akan mencabut pengelolaannya.

Soal Julukan Bapak Reklamasi

Ahok menilai proyek reklamasi tidak hanya dilakukan olehnya. Ia merasa sejumlah proyek lainnya juga menggunakan cara reklamasi. Bahkan, ia menyebut Belanda sebagai contoh sukses pelaku reklamasi.

"Ada yang bilang saya Bapak Reklamasi, enggak apa-apa, terserah. Reklamasi enggak ada yang jelek kok. Ali Sadikin juga reklamasi. Kamu kira Ancol bukan reklamasi? KBN (Kawasan Berikat Nusantara) bukan reklamasi? Belanda sekarang kamu puji-puji apa bukan reklamasi? Sekarang banyak binatang langka dari Afrika malah hidup di Belanda setelah laut jadi danau. Kamu cek dong Belanda, jadi jangan cuma ngomong secara politik saja," tegasnya kepada wartawan, di Balai Kota, Rabu (7/4).

Kemudian, ia mempersilakan kalau pihak-pihak yang tidak suka dengannya memberikan dirinya julukan lain. Ia tidak khawatir julukan itu akan menurunkan citranya sebagai pejawat dalam Pilgub DKI 2017.

Bagaimana menurut Anda?

Source: republika, antara

Posted in: berita