Kamis, 31 Maret 2016

Para Wanita Cantik Ini Siap Bantu Ahok Kumpulkan KTP Lewat Aplikasi GoAhok!


Demi mewujudkan 1 Juta KTP untuk pasangan Ahok - Heru, muncul sudah sekarang aplikasi android bernama GoAhok. "Hanya dengan model aplikasi, setiap warga DKI Jakarta bisa mengumpulkan KTP. Kita menjadikan jutaan posko secara virtual untuk mengumpulkan dan menjemput dokumen tersebut," kata Sumardi penggagas aplikasi GoAhokPSI.

Aplikasi ini digagas oleh sekelompok anak muda yang tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Aplikasi GoAhok tercipta sebagai salah satu solusi bagi warga yang tak bisa mendatangi booth "Teman Ahok".

Setelah warga DKI mengunduh aplikasi GoAhok di Playstore mereka langsung bisa mendaftar menggunakan media sosial yang mereka miliki. Nanti setelah tim PSI mendapatkan data, mereka akan mendatangi lokasi si pengisi data tersebut melalui relawan yang terdiri dari para wanita yang akan menggunakan sepeda motor.

"2000 titik di seluruh DKI, sehari. 1 titik mereka bisa mengumpulkan beberapa KTP. Kita akan mendatangi ke setiap titik yang minimal menyerahkan 2 KTP, kita jemput langsung. Nonstop setiap hari, Senin sampai Minggu, dari jam 08.00 sampai jam 16.00 WIB" ungkapnya.

"Kami menjamin standar keamanan yang tinggi kalau ada yang ingin memanfaatkan dokumen tersebut dimanfaatkan untuk yang lain, kita memberikan segel khusus dan nanti warga akan menandatanganinya. Kami menjamin dokumen mereka akan sampai utuh ke sekre atau posko milik Teman Ahok," sahutnya.

Ahok pun memberikan apresiasi untuk aplikasi GoAhok!

"Kita terima kasih saja. Orang dukung kita. Ini kreatif sekali," kata Ahok sebelum bertolak dari Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).

Gagasan untuk mengumpulkan KTP berbasis aplikasi itu disebut Ahok sangat bagus.

"Partai anak-anak muda kan ini? Saya baca. Bagus," ujar Ahok singkat.

Peluncuran aplikasi GoAhok ditargetkan dapat mengumpulkan 30 persen dari angka yang dituju oleh Teman Ahok yaitu 1 juta KTP. Salinan-salinan KTP yang akan dikumpulkan nantinya dijemput oleh para Lady Bikers.

Bagaimana menurut Anda?


Source: detik.com

Ditantang Ahok Adu Program, Dhani Yakin Dirinya Pasti Menang!


Musisi Ahmad Dhani yakin dirinya dapat maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dan mengalahkan lawannya calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dhani percaya bahwa programnya jauh lebih baik dibandingkan program Ahok dalam membenahi Jakarta.

"Ya kalau adu program saya sama dia (Ahok), ya pasti menang saya. Nanti saja (programnya), orang saya belum calon (gubernur)," ujar Dhani di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

Suami Mulan Jameela itu juga mengatakan, Ahok saat ini masih banyak kekurangan dalam memimpin Jakarta. Contohnya, kata Dhani, adalah karakter Ahok yang keras dan tidak bisa menjadi contoh bagi masyarakat Ibu Kota.

Dhani ingin menjadi pemimpin yang mampu menjadi teladan bagi warganya, jika kelak dirinya terpilih menjadi gubenur.

"Bingung, kan? Misalnya, Ahok meneriakkan maling sama ibu-ibu tua, apa itu membangun jiwa? Setelah saya survei ke semua lelaki, teriakin ibu-ibu itu laki-laki tidak normal. Bisa ditanyakan ke ahli jiwa atau psikiater," ujar Dhani.

Kemudian jika terpilih menjadi gubernur DKI, Dhani ingin meningkatkan pembinaan terhadap PNS Pemprov DKI. Menurut Dhani, Ahok sering keliru dalam menyikapi kinerja para PNS di Jakarta.

"Ini bedanya saya sama Ahok. Saya mungkin tidak akan melakukan banyak pemecatan dan akan lebih melakukan pembinaan. Mecat orang itu pekerjaan paling gampang. Nah, membina tuh yang susah," sahut Dhani.

Lalu Dhani juga berjanji akan menggenjot pembangunan infrastruktur di Jakarta. Dhani yakin, pembangunan Jakarta mudah terealisasi selama anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) mencukupi.

"Bangun infrastruktur di mana susahnya, coba? Wong ada duitnya. Kan infrastruktur yang ada sekarang semua kan dari gubernur yang dulu juga," ujar Dhani.

Dhani dikabarkan akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun hingga saat ini, PKB belum secara resmi menyatakan sikap mereka terkait Pilkada DKI 2017. PKB hanya memiliki enam kursi di DPRD DKI Jakarta.

Adapun untuk dapat mengusung cagub dan cawagub, parpol harus memiliki minimal 22 kursi.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Dhani mampu menjadi teladan bagi warganya?


Source: kompas.com

Rabu, 30 Maret 2016

Soal Terjun dari Monas Habiburokhman Yakinkan Publik Bukan Cuma Omong Doang!


Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman menjadi kesal saat wartawan bertanya perihal janjinya untuk terjun bebas dari Monumen Nasional (Monas) jika KTP dukungan yang dikumpulkan "Teman Ahok" memenuhi syarat.

"Apa yang ada di Twitter saya, Anda baca aja. Sudah baca belum? Dari (media) mana sih, bolak-balik itu terus," kesal Habiburokhman dengan nada ketus, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

Dia menyebut apa yang ditulisnya melalui akun Twitter @habiburokhman itu benar adanya. Kembali ia meminta para wartawan itu untuk membaca kicauannya saja di sana.

Dia mengakui dirinya dalam keadaan sadar dan ikhlas ketika bernazar terjun dari Monas.

"Saya orang yang konsekuen. Apa yang saya tulis, saya tetap akan sesuai dengan yang saya tulis," tegas Habiburokhman.

Selain dirinya, dulu mantan kader Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebelumnya juga pernah berjanji akan digantung di Monas jika ia terlibat korupsi proyek Hambalang.

"Apa yang saya tulis, itulah yang saya sampaikan. Saya enggak ada urusan dengan Anas," tegas Habiburokhman.

Lewat akun Twitter-nya, @habiburokhman, dia mengatakan akan terjun dari puncak Monas jika Teman Ahok mampu mengumpulkan data 1 juta formulir KTP.

"12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman.


Source: kompas.com

Inilah Kehebatan Ahok, Mereka Butuh 213 Pengacara Untuk Keroyok Ahok!


Sejumlah advokat yang tergabung dalam Tim Relawan Jakarta Bergerak menilai bahwa selama hampir lima tahun Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok dianggap tidak cakap dalam memimpin. Banyak kasus, dari kasus penghinaan hingga kasus dugaan korupsi ditujukan kepadanya.

"Kami ingin memastikan dugaan-dugaan pelanggaran hukum serius seperti kasus RS Sumber Waras, gratifikasi atau kasus penghinaan dan fitnah terhadap rakyat kecil sebagai maling tidak diabaikan begitu saja semata-mata karena sudah dekatnya event Pilkada," ujar salah satu inisiator Tim Relawan Jakarta Bergerak, Inge Airawatie, Jakarta, Rabu (30/3).

"Kami berkeyakinan bahwa Jakarta akan lebih baik jika tidak lagi dipimpin Ahok," tegasnya.

Kemudian, ia meminta, jangan ada pihak yang mengikuti pilgub DKI menggunakan isu rasisme, seolah-olah pihak tersebut menjadi korban. Tim Relawan Jakarta Bergerak juga meminta jangan ada pihak berusaha menekan rakyat yang menyampaikan kritikan terkait jalannya pemerintahan DKI selama ini.

"Jangan ada tindakan diskriminasi rasial dan etnik, tetapi jangan ada pula orang yang memfitnah orang lain rasis semata-mata demi menaikkan popularitas sebagai pihak yang dizolimi," ujarnya.

Inge menjelaskan, Tim Relawan Jakarta Bergerak berada di bawah komando langsung Waketum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Sekarang telah ada 213 advokat yang menyatakan bergabung dalam tim advokasi ini.

"Kami ingin mendorong kematangan dalam berdemokrasi terutama dalam Pilgub DKI Jakarta," sahutnya.


Source: merdeka.com

Adik Yusril Rasis, Ahok Minta Menlu Untuk Copot Jabatannya!


Ahok mengaku sudah meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengajukan rekomendasi pencopotan Yusron Ihza Mahendra dari jabatannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang.

Menurut Ahok, orang seperti Yusron ini tidak pantas menempati jabatan sekelas dubes.

Yusron itu adik kandung dari pendiri Partai Bulan Bintang yang juga bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra.

"Jangan taruh orang yang mau ubah sila pertama Pancasila. Orang Partai Bulan Bintang itu pengin ubah Pancasila kayak Masyumi. Itu masalah," ujar Ahok di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/3/2016).

Hari Selasa (29/3/2016), Yusron sempat berkicau melalui akun Twitter miliknya, @YusronIhza_Mhd.

Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan Ahok yang dianggap arogan.

Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan itu berpotensi membahayakan masyarakat kecil yang beretnis sama dengan Ahok.


Pernyataannya itu menambahkan pernyataan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal yang senada.

Ahok menganggap tindakan Yusron adalah tindakan pengecut yang hanya bertujuan meningkatkan suara untuk kakaknya, Yusril.

"Kalau masyarakat percaya kan dapat suara. Menjual agama itu kan tindakan pengecut dan sebenarnya menghina Tuhan. Tuhan saja enggak rasis. Kamu Islam, saya Kristen, tetapi menghirup udara yang sama oleh Tuhan," ungkap Ahok.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Inilah Laporan Terbaru KPK Soal Kasus "Sumber Waras"nya Ahok!


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini masih melakukan penyelidikan kasus pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Walau demikian, KPK hingga saat ini belum menemukan adanya niat jahat pejabat negara dalam kasus tersebut.

"Kami harus yakin betul di dalam kejadian itu ada niat jahat. Kalau hanya kesalahan prosedur, tetapi tidak ada niat jahat, ya susah juga," ungkap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Menurut Alex, walau Badan Pemeriksa Keuangan menemukan adanya penyimpangan dalam pembelian lahan tersebut, KPK tetap perlu membuktikan apakah ada niat jahat seseorang dalam kasus tersebut.

Hal yang serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief. Menurut beliau, yang paling penting untuk menaikan suatu kasus menjadi penyidikan adalah adanya niat jahat dari pelaku.

"Kalau menetapkan sebagai tersangka, saya harus tahu kamu itu berniat merusak, mengambil keuntungan atau merugikan negara," ujar Syarief.

Para Pimpinan KPK menyatakan bahwa KPK tidak akan gegabah dalam menangani kasus tersebut.

KPK juga tidak akan terpengaruh adanya desakan untuk meningkatkan status kasus menjadi penyidikan.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membeli lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) senilai Rp 800 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2014.

Oleh BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga negara rugi Rp 191 miliar.

BPK sebelumnya menemukan enam penyimpangan dalam pembelian lahan Sumber Waras.

Enam penyimpangan itu adalah penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.

KPK terus bekerja, dan hingga saat ini belum menemukan adanya niat jahat pejabat negara dalam kasus tersebut.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Selasa, 29 Maret 2016

Ahok Bikin Jupe Tak Berkedip Selama 3 Jam!


Artis Jupe atau Julia Perez mengaku senang saat diundang makan malam bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Penyanyi itu mengaku sudah lama mengidolakan Basuki atau Ahok.

"Aku dari awal memang nge-fans (Ahok), dari cara bicaranya, aku penasaran. Makanya pas diundang, 'Ayo kita ketemu Pak Ahok', wah aku senang banget. Aku penasaran ingin (kenal Ahok) lebih dalam lagi," sahut Jupe, di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).

Pertemuannya dengan Ahok selama tiga jam pun meninggalkan kesan baginya.

Selama makan malam, Jupe yang duduk berhadapan dengan Ahok itu mengaku dibuat terus tertawa dengan berbagai candaan yang terus terlontar dari mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Beliau ini pure stand up comedy, tiga jam kita ketawa melulu. Beda banget sama di TV," ujar Jupe.

Dan lagi, Jupe mengaku tak berhenti menatap Ahok selama pertemuan itu. "Mencari orang yang jujur itu dilihat dari matanya. Kita tadi tatap mata selama tiga jam, enggak berkedip," ungkap Jupe.

Ahok pun hanya terlihat tersipu digoda Jupe. Ia terlihat terus senyum semringah selama mendengar pujian dari Jupe.

"Ini dari mata turun ke jantung," canda Ahok. Selain Jupe, beberapa publik figur lain juga ikut serta dalam jamuan makan malam bersama Ahok.

Di antaranya adalah Addie MS, Memes, Raffi Ahmad, Denny Cagur, Gading Marten, dan Tika Panggabean.


Source: kompas.com

Ini Reaksi Habiburokhman Terhadap Pernyataan Ahok Yang Siapkan Ambulance Untuk Aksi Terjun!


Rencana Ahok untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen diragukan sejumlah kalangan, termasuk Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.

Lewat akun Twitter miliknya, Habiburokhman bahkan berjanji akan terjun dari Monas jika "Teman Ahok" berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP warga, yang juga modal bagi Ahok maju melalui jalur independen.

Ahok pun menanggapi santai pernyataan Habiburokhman tersebut.

Ahok berkata siap menyediakan ambulance untuk Habiburokhman bilamana ia terjun dari Monas.

"Artinya apa? Satu pihak, itu menjawab mengapa saya menghargai 'Teman Ahok', sampai orang berani tukar nyawa, loncat. Berarti dia sebagai orang politik juga sadar betul bahwa tidak mudah mengumpulkan sejuta KTP lho," ujar Ahok, di Balai Kota, Senin (28/3/2016) malam.

Hingga saat ini, Ahok yakin bahwa relawannya mampu mengumpulkan 1 juta data KTP. Walau demikian, jika relawannya gagal, Ahok pun tak mau ambil pusing.

"Kalau saya enggak dapat ya sudah, cuma tukar jabatan kan gampang. Enggak sampai tukar nyawa, daripada loncat dari Monas mati? Mungkin dia enggak ngerti teori gravitasi kali ya," canda Ahok.

Habiburokhman siapkan rompi oranye

Mendengar Ahok akan menyiapkan ambulans, Habiburokhman pun bereaksi. Ia meminta Ahok tidak perlu repot-repot menyediakan ambulans.

Karena, Habiburokhman akan menyediakan rompi oranye terlebih dulu untuk Ahok. Rompi oranye yang dimaksud Habiburokhman adalah rompi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sebaiknya Ahok segera fitting rompi oranye saja karena penyidikan kasus RS Sumber Waras di KPK sepertinya akan segera dimulai," kata Habiburokhman.

Ia pun memberikan alasannya sehingga berani mengucapkan janji terjun bebas dari Monas.

Habiburokhman mengaku sering melihat booth "Teman Ahok" di pusat perbelanjaan yang selalu sepi peminat.

Selain itu, menurut dia, jumlah KTP yang disebarkan melalui situs web www.temanahok.com itu hanya klaim sepihak.

Langkah Ahok untuk mendapat dukungan partai politik juga dinilainya sebagai bentuk kepanikan.

Menurutnya, Ahok mulai melakukan lobi politik karena ragu relawannya dapat mengumpulkan 1 juta fotokopi KTP.

"Saya melihat kepanikan di wajah Ahok saat dia bilang siapkan ambulans," ujar Habiburokhman.

Dia juga meragukan Teman Ahok yang menurutnya enggan membuka data identitas warga yang menyumbangkan dukungannya melalui data KTP.

Respons Teman Ahok

Menanggapi pernyataan Habiburokhman untuk membuka data, Teman Ahok mengatakan bahwa pihaknya akan menutup rapat identitas para pengumpul KTP dukungan untuk Ahok.

(Baca: "Teman Ahok" Akan Tagih Janji Habiburokhman untuk Terjun dari Monas)

Penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastomo, berkata bahwa identitas tersebut adalah privasi yang harus dijaga.

Teman Ahok menyimpan formulir data KTP yang sudah berhasil mereka kumpulkan di sebuah safe house yang lokasinya juga dirahasiakan. "Karena ini kan masalah privasi," ujar Singgih.

Hingga saat ini, Teman Ahok sudah mengumpulkan sebanyak 322.172 fotokopi KTP dukungan untuk Ahok dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono ikut Pilkada DKI 2017.

Target yang harus dipenuhi oleh Teman Ahok adalah 1 juta fotokopi KTP. Mereka menargetkan, 1 juta fotokopi KTP terkumpul pada bulan Juli mendatang.

Lantas, akankah 1 juta KTP itu terkumpul? Akankah Habiburokhman kemudian terjun dari Monas?


Source: kompas.com

Jenuh Melihat Penantang Ahok, Ahok Beberkan Cara Menang Kursi Pilkada DKI 2017!


Bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaha Purnama berkata jarang melihat calon penantangnya pada Pilkada DKI 2017 membicarakan program yang diusung.

Menurut Ahok, para calon penantangnya itu akan sulit mengalahkannya apabila tidak bicara soal program.

"Yang maju ini aku jarang (lihat) banyak program, yang ada cuma mikirin (bagaimana) ngalahin Ahok, ya susah," ungkap Ahok di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (29/3/2016).


Kebanyakkan para penantang fokus berpikir bagaimana caranya mengalahkan Ahok. Padahal seharusnya para penantang ini fokus memikirkan program mereka yang bakal jadi senjata mereka untuk menarik suara warga DKI.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini tidak mempermasalahkan dengan banyaknya tokoh yang ingin menantangnya pada Pilkada DKI 2017.

Menurut gubernur DKI Jakarta ini, semakin banyak bakal calon, maka semakin banyak pilihan bagi warga Jakarta.

"Kalau saya saja, kan orang jadi enggak ada pilihan. Kalau pilihan tambah banyak, orang tambah untung," ujar Ahok.

Beberapa nama yang diketahui berniat maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, Adhyaksa Dault, dan Hasnaeni Moein.

Saat ini, belum ada di antara nama tersebut yang secara resmi diusung oleh partai politik.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Senin, 28 Maret 2016

Inilah Solusi Yang Selalu Hadir Di Setiap Penggusuran Yang Dilakukan Ahok!


Aksi Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama yang rajin dalam menggusur kawasan kumuh di bantaran kali dan waduk menjadi salah satu yang menjadi alasan Partai Hanura mendukung Ahok di Pilkada DKI. Karena penggusuran yang dilakukan Ahok selalu diikuti dengan solusi.

Sebelumnya, Minggu, 27 Maret, sebanyak dua kader telah mengundurkan diri dari partai pimpinan Wiranto itu. Mereka adalah Wakil Ketua DPD Hanura DKI Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan, Rachmat HS dan Wakil Ketua DPD Bidang Pembinaan Eksekutif dan Legislatif, Bustami Rahawarin.

Mereka beralasan bahwa sosok Ahok tidak sesuai dengan visi dan misi partai Hanura. Apalagi ditandai dengan sikap Ahok yang cenderung menindas kaum miskin Ibu Kota.

"Ahok bukan orang yang punya hari nurani, khususnya dengan kebijakannya menggusur rakyat kecil, menggusur PKL, dan warga Kampung Pulo," ujar Rachmat usai mengumumkan pengunduran dirinya di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu.

Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad `Ongen` Sangaji mengatakan bahwa alasan segelintir kader yang menolak mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017 karena kerap menggusur itu adalah tidak beralasan. Karena, Ahok dalam melakukan penggusuran selalu memperhatikan warga yang digusurnya, sehingga warga tidak ditelantarkan begitu saja.

"Ahok gusur rakyat miskin ada solusi enggak? Ada. Direlokasi ke rumah susun," ungkap Ongen, Senin (28/3/2016).

Menurut Ongen, penggusuran itu dilakukan karena warga menduduki lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok juga memberikan kompensasi berupa tempat tinggal sementara bagi korban penggusuran.

"Jangan mencari-cari kesalahan partai, kalau enggak suka sama Ahok. Saya enggak akan gentar dengan yang mau mundur (dari Hanura). Saya tetap dengan Ahok," tutupnya.


Source: metrotvnews.com

Difitnah Yusril, Ahok pun Tak Tinggal Diam, Inilah Balasannya!


Ahok menganggap Yusril Ihza Mahendra telah memfitnahnya dengan menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membongkar makam keramat yang merupakan makam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, di Luar Batang, Jakarta Utara.

"Makanya saya bilang, kalau mau lawan saya, kan Pak Yusril orang hukum, pakai hukumlah, enggak usah pakai isu membangkitkan opini atau fitnah saya mau menggusur makam Habib," ungkap Ahok, di Balai Kota, Senin (28/3/2016).

Ahok mengingatkan mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu untuk bisa lebih berhati-hati lagi dalam berbicara.

Karena, lanjut dia, fitnah itu nantinya dapat memengaruhi masyarakat.

"Makanya nanti orang lama-lama bisa ribut gara-gara ada bekas pejabat, Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang dulu kampanye pengin mengganti sila pertama Pancasila," sahut Ahok.

"Jadi tolong jangan pakai fitnah bilang Ahok mau gusur makam, itu bahaya. Jadi Pak Yusril tuh sayang, profesor kayak begitu tuh, sayang," sambung Ahok lagi.

"Ada makam di dalam segala macam bisa jadi tempat wisata yang enak, jadi yang Ahok mau gusur bukan itu. Jadi Yusril enggak usah fitnah," ungkap Ahok.

Secara spontan, Ahok langsung membusungkan seraya menepuk dadanya sambil menyebut bahwa dirinyalah yang mempercantik Masjid Luar Batang.

"Sekarang dia tahu enggak tuh Masjid Luar Batang yang bikin bagus siapa? Niihh (sambil menepuk dadanya), lu tanya sama muazinnya semua," sahut Ahok melalui kamera televisi, di Balai Kota, Senin (28/3/2016).

Ahok menjelaskan Masjid Luar Batang haruslah dibuat menonjol untuk memberi kesan kepada para pendatang yang baru tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa. Dan kawasan lain di sekitar itu akan ditertibkan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH).

Yusril sebelumnya menolak penggusuran kawasan Luar Batang dikarenakan adanya makam keramat yang diketahui adalah makam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus yang sudah ada sejak tahun 1700-an.

Yusril mengakui secara resmi dirinya telah ditunjuk oleh warga sebagai kuasa hukum. Yusril bercerita, warga mengeluh karena menerima surat dari Camat Penjaringan agar pindah ke tempat lain dan sebagian akan direlokasi ke rumah susun yang masih belum diketahui lokasinya.

Sebagian rumah dan bangunan di sana tidak memiliki sertifikat hak milik atau hak guna bangunan.

Yusril menyebutkan kampung Luar Batang sebelumnya dikuasai Belanda melalui Eigendom Verponding atau hak tanah yang berasal dari hak-hak Barat. Ketika Eigendom Verponding habis pada tahun 1958, warga diberikan waktu selama tiga tahun untuk mengurus kepemilikan.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Minggu, 27 Maret 2016

Gara-Gara Ahok, Beginilah Jadinya Blok M Yang Bersih Pengamen & Pengemis!

tokohterkini.blogspot.com - Polres Jakarta Selatan menguak kasus eksplotasi anak yang dilakukan oleh sindikat pengemis di kawasan blok M. Jadi ternyata para pengemis dan pengamen itu membawa anak-anak sewaan.

Sesudah polisi bertindak, sekarang di kawasan terminal Blok M pun tak terlihat lagi pengemis.

Tidak satu pun terlihat pengemis yang membawa anak atau pengemis lainnya. Kawasan itu jadi bersih dari pengemis, padahal biasanya pengemis selalu turun naik.

�Sebelum kemarin ramai berita, masih banyak pengemis di sini,� ungkap Hendro kernet Metromini di kawasan Blok M.

Hari-hari sebelumnya keberadaan pengemis mudah sekali ditemui di akses naik turun penumpang terminal Blok M. Pengemis itu mengulurkan tangan untuk meminta sepeser uang dari calon penumpang. Banyak juga yang membawa anak.

�Mungkin karena musim libur panjang juga, nggak banyak pengunjung yang datang jadi mereka juga hilang,� ujarnya.

Beberapa titik di kawasan terminal terlihat spanduk dari polisi yang menuliskan peringatan terhadap kekerasan anak dan perempuan dapat dihukum pidana. Mungkin saja spanduk yang terpasang menjadi peringatan keras kepada para pelaku eksplotasi anak.

Foto-foto:


Sekitar jalan di Blok M tak terlihat satupun pengemis.




Pengamen juga tidak terlihat di Blok M.


Semoga saja ini bisa berlangsung seterusnya.

�Itu baru beberapa hari lalu dipasang,� tutup Hendro tanpa merinci hari pemasangan spanduk itu.

Bagaimana menurut Anda?


Source: detik.com

Ahok Cerita Saat Menertibkan Kampung Pulo, Dirinya Disebut Mirip Durian! Ini Alasannya!


Ahok dikenal masyarakat sebagai sosok yang gaya bicaranya ceplas-ceplos dan keras. Dia mengakui karena gaya bicaranya yang seperti ini membuat dirinya dinilai kasar oleh sebagian orang yang belum pernah mengenalnya.

Ahok pun bercerita saat kebijakannya dalam menertibkan daerah bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Pengalamannya ketika didatangi sejumlah tokoh agama yang berasal dari Kampung Pulo.

"Saya pernah tertibkan Kampung Pulo. Waktu itu pernah datang tokoh-tokoh agama dari sana. Sempat kan kita agak tegang. Waktu itu (mereka) datang ke ruang saya untuk meminta pengaturan," cerita Ahok dalam kata sambutannya di acara deklarasi Hanura di kantor DPP Hanura, Jl Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016).

Dalam pertemuan dengan tokoh Kampung Pulo itu, Ahok menjelaskan kebijakannya mengenai penertiban Bantaran Kali Ciliwung dengan gayanya sendiri namun disertai nada canda.

Karena melihat gaya Ahok, sejumlah tokoh agama asal Kampung Pulo itu terkejut kalau Ahok ternyata tidak sesuai yang dibayangkan.

"Saya sampaikan kepada beliau, saya jelaskan, di situlah keluar kata, kalimat, kadang-kadang lucu juga. Oh, ternyata Pak Ahok ini seperti buah durian, cuma luarnya kasar. Tapi dalamnya ini dagingnya enak," ujar Ahok yang direspons tawa para kader Hanura.

Dia menjelaskan bila kebijakannya menertibkan Kampung Pulo susah menyesuaikan untuk kepentingan rakyat.

"Saya proses Kampung Pulo itu dengan baik. Saya jelaskan kepada tokoh-tokoh agama kalau saya tidak mungkin melalukan suatu hal yang melukai hati nurani rakyat," ungkapnya.

Bagaimana menurut Anda?


Source: detik.com

Sabtu, 26 Maret 2016

Ini Respon Ahok Atas Tantangan Habiburokhman Yang Siap Terjun dari Monas!


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tertawa saat mendengar pernyataan Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang sebelumnya berjanji akan terjun dari Monumen Nasional (Monas) apabila "Teman Ahok" sukses mengumpulkan data satu juta formulir KTP.

"Terjun aja. Yah mudah-mudahan (Teman Ahok berhasil mengumpulkan persyaratan KTP dan Habiburokhman terjun dari Monas)," sahut Ahok, di Kantor DPP Hanura, Sabtu (26/3/2016).

Malahan, Ahok menyebut dirinya akan menyiapkan ambulans di lokasi, jika nazar Habiburokhman benar-benar akan dilakukan.

"Kami akan siapkan ambulance buat dia," ujar Ahok sambil tertawa.

Lewat akun Twitter-nya, @habiburokhman, berkata, dia akan terjun dari puncak Monas apabila Teman Ahok mampu kumpulkan data 1 juta formulir KTP.

"12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman.

Ketika dikonfirmasi, Habiburokhman mengakui bahwa itu adalah benar akun Twitter miliknya. Menurut dia, jumlah formulir KTP yang diumumkan adalah kebohongan. Sebab, dia lihat booth (stan) Teman Ahok di mal selalu sepi.

"Omong kosong, saya lihat sepi. Ahok kan cagub mal kan. Di mana-mana sepi terus kok saya lihat," kata Habiburokhman.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Kamis, 24 Maret 2016

Inilah Konfirmasi Dari Ahok Soal Konsultan Politiknya di Jalur Independen!


Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) sedang meniti jalur independen untuk Pilgub DKI 2017. Ahok mengakui tidak memakai konsultan politik dalam menyukseskan dirinya.

Di awal, Ahok menjelaskan dengan bercanda bahwa dirinya juga memakai konsultan. Belakangan baru kita tahu, konsultan yang dia maksud ternyata adalah Tuhan Yang Maha Esa. Konsultasi beliau lakukan lewat doa.

"Aku juga pake konsultan politik, konsultan juga, baca doa," kata Ahok berkelakar di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/3/2016).

Baru-baru ini muncul kabar terkonfirmasi bahwa Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network, Hasan Nasbi mendanai Teman Ahok sebesar Rp 500 juta. Akan tetapi, Ahok sendiri mengaku tidak menggaet Cyrus.

"Aku enggak pernah bayar Cyrus dari dulu," sahut Ahok.

Lantaran tidak memakai konsultan politik dari dulu, maka risikonya pun ditanggung oleh Ahok sendiri. Seperti yang kita ketahui, mantan Bupati Belitung Timur ini terkadang berbicara tanpa batasan yang jelas, loncat-loncat, bahkan sering cukup kasar dan vulgar.

"Makanya, orang tanya sama saya, siapa yang mengajari saya ngomong. Ya aku sendiri. Makanya aku ngomongnya ngaco (sembarangan) melulu," ungkap Ahok. Sebaliknya justru, menurut Ahok, pernyataan 'ngaco' itu malahan yang menjadi favorit media massa.

"Kalau diajari ngomong kan mesti santun, baik. Nah, Aku kan enggak. Ngomong saja apa adanya. Kalaupun ada orang yang menjadi konsultan-ku, pasti stress dia ikut aku," sahut Ahok.

Bagaimana menurut Anda?


Source: detik.com

Wanita Emas, Berawal Dari Senyum, Yakin Mampu Kalahkan Ahok, Ini Alasannya!


Untuk mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 nanti, bagi Mischa Hasnaeni Moein bukanlah sesuatu yang sulit.

Kader Partai Demokrat yang menyebut dirinya sendiri sebagai "Wanita Emas" itu, mengaku punya banyak kelebihan jika dibandingkan dengan Ahok.

Keramahan diklaim Hasnaeni sebagai bentuk kelebihan dirinya dari Ahok.

"Saya kan lebih senyum, gampang menyapa orang, semua orang anggap saya teman, sahabat," ungkapnya kepada wartawan, di cafe Merdesa, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).

Dengan modal keramahannya itu, Hasnaeni yakin bisa menjalin hubungan baik dengan semua pihak jika nanti ia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dengan modal hubungan baik itu juga, menurutnya proses pembangunan ibu kota bisa dilakukan dengan lebih cepat, dan lebih baik.

Ia juga mengakui sangat berharap bisa maju dalam kompetisi perebutan kursi DKI 1, melalui dukungan partai politik.

Dengan demikian, partai pendukung dapat mengawasinya untuk bekerja dengan baik, dan juga bisa lebih menjamin hubungan baik dengan anggota dewan.

Bagaimana menurut Anda?


Source: tribunnews.com

Ini Alasan Habiburokhman Berani Terjun Dari Monas Jika 1 Juta KTP Tercapai oleh Teman Ahok!


Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman, membuat janji di akun twitternya @habiburokhman, mengenai formulir KTP yang dikumpulkan oleh Teman Ahok. Habiburokhman mengatakan dia akan terjun dari puncak Monas jika Teman Ahok sanggup mengumpulkan 1 juta formulir KTP.

"12)Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman di akun twitternya.

Ketika dikonfirmasi, Habiburokhman sudah mengakui bahwa benar itu adalah akun twitter miliknya. Menurut dirinya, jumlah formulir KTP yang diumumkan adalah kebohongan belaka. Sebab dia melihat sendiri booth Teman Ahok di mal selalu sepi.



"Omong kosong, saya lihat sepi. Ahok kan cagub mal kan. Di mana-mana sepi terus kok saya lihat," ungkap Habiburokhman.

Selain itu, dia juga meragukan jumlah sebenarnya formulir yang dikumpulkan Teman Ahok. Hal itu dikarenakan selama ini Teman Ahok tidak pernah menunjukkan bentuk fisik formulir KTP tersebut.

"Saya sih engga percaya dengan Teman Ahok. Kalau saya ngomong punya sejuta KTP juga bisa dong? Kalau cuma bohong doang," kata Habiburokhman.

"Kalau mau, publish aja semua nama yang biar bisa nilai langsung. Berani gak? Enggak ada berani. Ngomong doang bilang sekarang sudah berapa ratus ribu. Jadi haqul yakin saya tidak akan terkumpul," tambahnya.

Lagipula, Habiburokhman juga tidak yakin bahwa ada warga yang suka dengan kepribadian Ahok. Menurutnya, Ahok merupakan sosok yang sombong dan kasar. Dia yakin tidak ada masyarakat yang suka dengan pemimpin seperti Ahok.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Inilah Pengakuan Sopir Taksi Atas Kejadian Demo Anarkis yang Menghebohkan Itu!

Gambar ini hanya ilustrasi, video pengakuannya ada di bawah.

Demo sopir yang menjadi anarkis pada Selasa (22/3), menjadi perhatian masyarakat. Bahkan kabarnya sejumlah pendemo sempat ditangkap karena melakukan tindak kekerasan dan provokasi.

Tetapi, baru-baru ini beredar sebuah video pengakuan seorang sopir Blue Bird di media sosial. Sopir tersebut mengungkap jika demo yang terjadi itu hanyalah rekayasa. 



Pria tersebut sempat mengatakan ada pihak yang memerintahkan demo. Bahkan ia juga mengungkap kalau Paguyuban dan manajeman Blue Bird ikut terlibat.

Ia menjelaskan adanya jatah bagi setiap pangkalan hanya 60 orang yang boleh ikut berdemo. Tidak hanya itu, sopir tersebut juga mengungkapkan jika pendemo diberikan makan dan ongkos.

Tak perlu tunggu lama, video tersebut langsung menuai reaksi dari netizen. Banyak yang mengaku telah menduga hal tersebut namun sebagian lain justru mengomentari video itu dapat membuat sang sopir dilacak dan menerima hukuman.

"Gue udah nebak sih, pasti ada rekayasa. Ga mungkin turun segitu banyak trus dengan santainya ngerusak armada sendiri kalo ga da yang bekingin," tulis salah satu netizen.


Bagaimana menurut Anda?

Source: wowkeren.com

Rabu, 23 Maret 2016

Jika Ahok Menang Jalur Independen, Maka Akan Menorehkan Sejarah Baru Bagi Demokrasi di Indonesia!


Sutradara dan juga penata artistik, Jay Subiakto berharap petahana, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bisa menang lewat jalur independen pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Jadi saya bilang, Ahok harus menang lewat jalur independen," kata Jay saat dijumpai di Hard Rock Cafe Pasific Place, di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).

Menurut Jay, jika Ahok bisa memenangi pilkada melalui jalur independen, hal tersebut akan menorehkan sejarah baru bagi demokrasi di Indonesia.

"Ini akan menjadi revolusi yang besar bagi Jakarta. Semua rakyat kan tahu, engak ada partai yang benar," ujar Jay, salah seorang kreator konser "Salam 2 Jari" dalam Pilpres 2014.

Menurut Jay, seorang calon pemimpin itu harus dikenal karena prestasinya. Bukanlah karena faktor partai yang mengusungnya.

Oleh sebab itu selama ini, kata Jay, banyak calon pemimpin yang baik, terpaksa masuk partai supaya punya kendaraan politik.

Akibatnya adalah, lanjut dia, partai akan meminta sebuah jatah khusus kepada calon pemimpin tersebut jika
nantinya terpilih.

"Makanya, kalau ini (independen) sampai berhasil, harus dijadikan patokan," ujar dia.

Setor KTP ke relawan Teman Ahok

Jay juga mengajak orang-orang di sekitarnya untuk menyetor KTP ke relawan Teman Ahok.

"Saya ajak semua, teman-teman musisi, komunitas. Saya ajak teman-teman reuni SMA, reuni kuliah," sambung Jay.

Jay ingin Ahok kembali memimpin Jakarta untuk periode kedua karena mantan Bupati Belitung Timur itu sudah menunjukkan kinerja dan prestasi yang bagus.

Sebelumnya diberitakan, Ahok telah memutuskan untuk maju Pilkada DKI Jakarta melalui jalur perseorangan atau independen. Relawan Teman Ahok giat mengumpulkan KTP untuk mengusungnya.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Pemilik Akun Facebook "Feri Yanto Pendekar BlueBird" Akhirnya Ditangkap!


Pemilik akun Facebook "Feri Yanto Pendekar BlueBird" ditangkap anggota Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016) malam. Akun tersebut dianggap sudah melakukan tindakan provokasi untuk berdemo.

Feri Yanto ditangkap di salah satu pool taksi di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.30 WIB.

"Tersangka sebelumnya memang sudah saling ejek dengan sopir taksi online melalui pesan di Facebook. FY terpancing emosinya, kemudian dia mem-posting foto dan juga pesan yang intinya mengajak sopir taksi lainnya untuk berdemo dan membawa senjata saat berdemo," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono, Rabu (23/3/2016).

Mujiyono mengatakan, posting-an Feri Yanto di Facebook dianggap memprovokasi pengemudi lain yang melakukan unjuk rasa menjadi anarkistis.

"Akibat termakan provokasi tersangka, para sopir yang lain jadi melakukan sweeping kepada para pengemudi transportasi berbasis online sehingga terjadi beberapa bentrokan di sejumlah lokasi," ungkapnya.

Pemilik akun Feri Yanto dijerat Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman penjara maksimal enam tahun atau denda maksimal Rp 1 miliar. Selain itu, dia juga dapat dijerat Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Ini Apresiasi Pak Ahok Terhadap Penjaga Taman yang Berdedikasi dengan Pekerjaannya!


Raut muka Maryati atau lebih akrab disapa Bu Tuti menunjukkan kebahagiaan begitu keluar dari pintu utama Balai Kota, hari Rabu (23/3/2016).

Masih mengenakan kaos seragamnya berwarna hijau serta memegang sebuah sapu, ia tampak membawa sebuah tas hitam. Senyum merekah dari bibirnya.

Ya, Ibu Tuti adalah pekerja harian lepas dari Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman di Jakarta Pusat.

Aksinya dalam memarahi para pendemo yang menginjak-injak taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/3/2016) kemarin, menarik perhatian Ahok.

Saat dihampiri wartawan, ia terlihat begitu senang karena dijamu oleh Gubernur.

"Iya, sama Pak Gubernur salaman, langsung disuruh makan dulu pakai sate sama soto," cerita Tuti semringah, di halaman Balai Kota.

Wanita berusia 55 tahun itu pun mengatakan, ia baru saja diberi handphone (HP) atau ponsel oleh Pak Ahok. Dari tas berwarna hitam, ia mengeluarkan sebuah kotak ponsel yang masih disegel beserta casing pelindungnya.

Ponsel yang diberikan Basuki bermerek Samsung Galaxy J5 ini tak cuma-cuma, Pak Ahok meminta Bu Tuti untuk memotret oknum-oknum yang masih merusak taman.

"Kata Pak Gubernur, 'Saya kasih HP, lain kali difoto saja ya, Bu. HP-nya buat motret.' HP-nya sudah dikasih, saya disuruh belajar. Pak Ahok (Basuki) yang langsung kasih HP-nya," ungkap Tuti.

Tuti sebelumnya tidak bisa memotret penginjak tanaman di taman karena HP-nya tidak dilengkapi kamera. Basuki pun telah memberikan nomor HP-nya kepada Tuti. Dengan demikian, Tuti dapat dengan leluasa melaporkan berbagai kenakalan oknum yang merusak taman.

"Wah, kalau lagi ada demo, taman bukan rusak lagi. Habis.... Semuanya pada nginjek-nginjek tanaman. Mana sering ada yang buang air kecil, buang sampah makanan, puntung rokok," ujar Tuti.

Nenek dua cucu itu mengaku bersyukur karena sekarang tidak banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berkumpul saat demo di Balai Kota. Pasalnya, PKL dari Monas kerap menaruh gerobaknya di atas taman dan menyebabkan tanaman menjadi rusak.



Pemberani

Tuti bercerita, ada tiga PHL Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat yang mengurusi taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Tetapi, dua temannya adalah laki-laki. Kata dia, teman-temannya kerap takut dikeroyok jika menegur para pendemo.

"Kalau saya kan ibu-ibu, jadi pendemo juga segan mau keroyok saya," ujar Tuti.

Dan juga, tak segan-segan Tuti kerap mendorong pendemo yang nakal menggunakan sapu kayunya.

"Pas ada (pendemo) yang buang air kecil di pojok, juga saya bentak, saya getok pake sapu aja. Saya juga bilang sama Pak Ahok, saya suka getok mereka, soalnya banyak yang buang air kecil di rumput-rumput," sahut ibu tiga anak tersebut.

Tidak hanya memberi HP, Ahok juga berjanji untuk mengurus kehilangan barang milik Tuti. Tuti sebelumnya mengaku pernah kehilangan sepeda motor. Akhirnya, Basuki meminta Tuti membawa surat kehilangan sepeda motor serta surat laporan polisi.

Kemudian, Ahok juga menjanjikan pemberian kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

"Iya, saya kerja 17 tahun di dinas pertamanan, belum dapat BPJS. Dia jawab, lagi diproses," kata Tuti, yang berasal dari Pondok Gede, Jakarta Timur, itu.


Source: kompas.com

Ini Kisah Ibu Tuti Penjaga Kebersihan Taman Yang Dicari Ahok Dan Diberi HP Baru


Pekerja taman sekitar Balaikota, Jakarta Pusat, Ibu Tuti (54) diajak makan sate dan diberi HP baru oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun ternyata si ibu sudah tahu jika dirinya dicari-cari Ahok sejak kemarin.

"Sebenarnya dari kemarin sore saya sudah dicari-cari Pak Ahok lewat satpam-satpam Balaikota. "Ibu Tuti dicari sama Bapak". Tapi saya sibuk ngurus sampah," ungkap Tuti di taman Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).

Tadi pagi, Tuti langsung didatangi stafnya Ahok. Tuti diminta untuk menghadap Pak Ahok.

"Saya didatangi orangnya Pak Ahok. Saya diajak masuk untuk bertemu Pak Ahok di Balaikota. Saya kaget, ternyata di dalam ditanya-tanya sama Pak Ahok terus saya diajak makan sate," ujar Tuti.


Selain makan sate dengan Pak Ahok, Tuti juga diberi ponsel Samsung Galaxy J5 sekaligus casingnya. Dengan ponsel itu, dia diminta memfoto para perusak taman dan melaporkannya pada Ahok.

"Baru pertama kali ada kejadian begini. Dari zaman dulu boro-boro. Saya kerja dilirik saja nggak. Senang sih Pak Ahok merhatiin kesejahteraan kita semua sampai BPJS saya ditanyain," cerita Tuti.

Tuti kemudian bercerita tentang dirinya ditanya-tanya Ahok saat 'melawan' pendemo yang merusak taman.

"Pak Ahok tanya kemarin Bu Tuti ngapain ke pendemo, saya jawab saya pukulin pakai gagang sapu Pak. Terus kata Ahok bagus Bu biar bawa sial ke mereka!" ungkap Bu Tuti.


Setelah bertemu Ahok, Tuti lalu bekerja kembali. Dia menyapu dan membersihkan tanaman yang dirusak pendemo.

Semangat Bu Tuti!


Source: detik.com

Selasa, 22 Maret 2016

Inilah Sindiran Ahok Kepada Para Oknum Yang Mengatasnamakan Agama di Acara Mata Najwa!


"Kalo Tuhan ngaco juga gw lawan, masalahnya Tuhan ga mungkin ngaco, kalo ngaco berarti bukan Tuhan"

Itulah kalimat yang terlontar dari lidah Ahok pada acara Mata Najwa: Pertaruhan Ahok, yang ditonton jutaan orang.

Ini menjadi kesempatan bagi lawan politik Ahok, sehingga seperti yang kita ketahui sekarang, kalimat tersebut lantas hanya fokus diambil sebagian oleh beberapa oknum media untuk menggiring opini publik.

Banyak sekali media yang fokus mengutip hanya setengah dari kalimat ini, sehingga seolah-olah kesimpulan yang ditangkap adalah, Ahok berani melawan Tuhan. Saat ini kita boleh sadar, bahwa kerja media dalam menggiring opini publik adalah nyata. Kalimat dipotong setengah sehingga maknanya pun bergeser. Gambar berikut cukup menjelaskan bagaimana media bekerja:



Jadi kalimat lengkapnya adalah seperti ini:
"Kalo Tuhan ngaco juga gw lawan, masalahnya Tuhan ga mungkin ngaco, kalo ngaco berarti bukan Tuhan"
Pertama, yang namanya Tuhan tidak mungkin ngaco.

Kedua, jika Tuhan ngaco, itu berarti bukanlah Tuhan yang sebenarnya. Sehingga yang dimaksud adalah para oknum yang membawa agama dan mengatasnamakan Tuhan dalam tindakan sesat mereka. Tindakan-tindakan sesat yang dilakukan mengatasnamakan Tuhan namun jauh sekali dari unsur Ketuhanan. Oknum-oknum agama yang mengacaukan Ketuhanan inilah yang berani dilawan oleh Ahok.

Ini cuplikan Ahok saat melontarkan kalimat tersebut di Mata Najwa:



Anda bisa cari atau search di Google dengan kata kunci: ahok tuhan ngaco. Maka akan keluar banyak sekali situs media yang sebagian besar hanya fokus mengutip sebagian dari kalimat Ahok.

Semoga dengan ini kita bisa lebih cermat dalam menyerap informasi dan berhati-hati dengan oknum media yang memutarbalikkan fakta demi tujuan politik di belakangnya.

Source: tokohterkini.blogspot.com

Beginilah Wajah Pengemudi Go-Jek Yang Babak Belur Dikeroyok Sopir Taksi di Senayan



Siswanto (47), pengemudi Go-Jek yang menjadi korban dari amukan oknum sopir taksi yang berada di dekat gedung TVRI Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Pengemudi Go-Jek bernomor polisi B 6154 VJR tersebut mengaku dihadang dan dipukuli oleh sejumlah pengemudi taksi saat sedang melintas di kawasan tersebut.

"Saya habis antar penumpang, pas lewat sini langsung dicegat dan dipukulin," ungkap Siswanto di depan gedung TVRI, Senayan, Jakarta.

  

Bisa kita lihat, akibat pemukulan yang dilakukan oleh para oknum taksi tersebut, wajah Siswanto menjadi memar dan berdarah.

Dar pantauan Kompas.com kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIB.

Untungnya aparat kepolisian dapat langsung mengamankan Siswanto, sehingga tidak mengalami luka yang lebih parah.

Saat ini Siswanto langsung diamankan oleh pihak kepolisian untuk menjalani perawatan dan agar tidak jadi korban keberingasan para sopir taksi.

PPAD bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) akan mengajukan tuntutan mengenai keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.

Para sopir juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan angkutan yang menggunakan kendaraan berpelat hitam, seperti halnya Uber dan Grab.

Unjuk rasa pada hari Selasa ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan jumlah pendemo sebanyak 8.000 orang. Aksi tersebut akan berpusat di depan MPR/DPR, Istana Negara, dan Gedung Kemenkominfo Jakarta.

Bagaimana menurut Anda?

Source: kompas.com

Inilah Ketegasan Ahok Setelah Terjadinya Aksi Demo Anarkis Oleh Sopir Taksi!


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, dirinya akan mencabut izin usaha bagi perusahaan taksi yang lalai dalam menindak para pengemudi yang bertindak anarkis. Hal ini jelas tertulis melalui akun Twitter beliau @basuki_btp.

"Seluruh perusahaan taksi yang tidak menindak oknum-oknum demo yang melakukan pengrusakan, izin usahanya akan saya cabut," tulis Ahok melalui akun Twitter-nya, Selasa (22/3/2016).

Kicauan Basuki ini sudah di-retweet sebanyak 8.388 kali dan disukai 4.000 pengguna Twitter.

Follower twitter dari Ahok di akunnya pun merespons kicauan itu, seperti contohnya pemilik akun @daroerad yang setuju dengan langkah Ahok tersebut.

"Setuju, Pak! Cabut izinnya buat taksi bandel yang anarki. Nah taksi aplikasi coba deh Pak sekalian diatur biar ngga ada demo lagi," tulis akun @daroerad.



"Thanks, Pak. Ketegasan semacam itu yang dibutuhkan masyarakat dari pemimpinnya," tulis pengguna akun @absolutia.

Lalu ada lagi pemilik akun @andrewsoebroto menulis: "@basuki_btp demo Jakarta yang lebih baik. Sikat HABIS, Pak! Sukses terus ya, Pak."

Aksi demo yang disertai sweeping terhadap taksi yang masih beroperasi itu terjadi di beberapa ruas jalan Jakarta, Selasa ini.

Mereka menuntut penutupan aplikasi online transportasi, seperti Uber dan Grab Car.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Inilah Hasil Temuan Ahmad Dhani Sehingga Dia Yakin Ahok Jawara Pilkada 2017

Musisi Ahmad Dhani mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok nanti akan menang dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

"Secara teknis sudah dipastikan Ahok menang dalam Pilkada 2017. Secara teknis, siapa saja tidak mungkin menang melawan Ahok," ungkap Dhani yang juga berambisi menjadi gubernur Jakarta itu di kediamannya di Jalan Pinang Mas 3, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016).

Mengapa demikian? Menurut Dhani, adalah karena ada empat orang konglomerat yang mendukung Ahok.

"Satu konglomerat saja sudah kuat sekali, apalagi empat. Jadi, superkuat sekali," ucap Dhani.

Akan tetapi, Dhani tidak menyebutkan siapa saja empat konglomerat pendukung Ahok yang dimaksud.

Dhani hanya mengaku telah mengenal konglomerat tersebut lebih dulu dibanding Ahok. Dia pun mengatakan bahwa Ahok pun pernah mendatangi salah satu konglomerat tersebut beberapa waktu lalu.

"Konglomerat ini tidak tampil di TV, tetapi mereka bisa beli hukum, bahkan KPU," ucap Dhani.

Nama Dhani saat ini masih masuk bursa bakal calon gubernur Jakarta dari PKB. Dhani pun menyambut baik kesempatan itu dan siap menantang Ahok.

Namun, PKB ternyata juga melirik Ahok. Popularitas Ahok di kalangan kader PKB pun dikatakan sangat kuat.

Catatan Redaksi:
Ntah apakah ucapan Ahmad Dhani itu benar adanya. Tapi hasil kerja nyata Ahok tidak dapat dipungkiri dan telah dirasakan oleh banyak masyarakat. Paling tidak Ahmad Dhani pun sudah mengakui Ahok akan menang Pilgub 2017 mendatang.


Source: kompas.com

Jumat, 18 Maret 2016

Inilah Suara Seorang Bapak Sopir Taksi Yang Mendukung Ahok!


Dari kacamata seorang sopir taksi mengenai Pilkada DKI, Ahok hingga Ahmad Dhani.

Ramainya Jakarta soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI ternyata juga dirasakan oleh Endi (62). Seorang Bapak yang bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird itu berharap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa menjabat Gubernur DKI Jakarta kembali.

Kamis (17/3/2016) malam kemarin, perbincangan Pilkada DKI dimulai ketika radio menyiarkan berita tentang Ahok. Saat itu, penyiar radio membacakan berita Ahok yang akan didukung oleh Partai Hanura. Endi (62) sang sopir taksi pun langsung bercerita panjang.

"Aduh si Ahok mending (maju) independen dah, enggak ada beban. Kalau dicalonin partai, partai itu penyebar penyakit, ditekan terus sampai selesai jadi gubernur," ungkap Endi.

"Lihat aja tuh Non, partai yang di DPR, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mau dikerdilkan terus. Yang kena sama KPK kan pejabat sama anggota DPR terus, rakyat enggak ada yang kena," keluh Endi.

Selama perjalanan, Endi pun tak hentinya berbicara dam mencurahkan pemikirannya. Selain ia tidak mempercayai anggota dewan, ia juga sudah tidak percaya dengan anggota DPRD DKI.
Ketidakpercayaannya ini akibat usulan pembelian uninterruptible power supply (UPS) yang mencapai Rp 6 Miliar tiap unitnya.

"Gila kan? Masa harga UPS lebih mahal daripada harga bangun sekolah? Uang Rp 6 miliar mah bangun sekolah mewah," ujar Endi.

"Saya pernah bawa penumpang orang PLN, dengerin radio begini. Dia bilang, 'gila aja enggak ada UPS harganya Rp 6 miliar'. Orang PLN Non, yang ngomong sama saya," ungkap Endi.

Pria yang sudah sejak tahun 1960 menetap di Mangga Besar, Jakarta Pusat itu mengungkapkan langkah Ahok dengan menghilangkan anggaran UPS membuat beberapa anggota DPRD berang. Akibatnya, Ahok terus "disikut" selama menjabat.

"Apalagi Abraham Lunggana (Wakil Ketua DPRD DKI Lulung) tuh. Ntar dia mau nyalonin (gubernur) lagi, siapa yang mau pilih dia? Ahmad Dhani (musisi) juga mau nyalonin (gubernur) lagi, ngurus keluarga aja kagak rampung-rampung. He-he," ujar Endi sambil terus mengemudikan mobilnya.

Selama puluhan tahun menetap di Jakarta, Endi mengaku merasakan banyak perubahan di masa pemerintahan Ahok. Seperti pelayanan publik yang tidak lagi dipungut uang, banjir yang mulai teratasi, serta kawasan kumuh di Sunter yang semrawut sudah terlihat lebih rapi.

"Dulu di Sunter jadi tempat 'biawak' nyarang kali. Fanatik ras suku pasti ada, tapi Ahok kalau enggak kerja, kenapa ratingnya naik terus?" ujar Endi.

"Foke (mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo) saja banjir masih dibilang genangan, kalau belum kena kumisnya dibilang belum banjir. Memang banjir enggak bisa dihindari, cuma banjir yang sekarang lebih cepat surut," kata Endi.

Kemudian, ia juga merasakan pejabat DKI sekarang bekerja lebih baik. Karena, kinerja pejabat selalu dikontrol. Padahal, kata dia, biasanya pejabat bekerja hanya karena tidak ingin kehilangan jabatan.

"Memang di satu sisi, kebijakan Ahok dianggap bejat, kayak PKL (pedagang kaki lima) digusurin. Tapi kalau mau Jakarta rapi, sampai kapan itu dibiarin? Pertama bangun tenda di trotoar, lama-lama triplek, lama-lama tembokan bangunan, taruh tempat tidur lagi," ujar Endi sambil tertawa.

Ahok sempral mulutnya

Radio di taksinya masih terus menyala. Endi berhenti sejenak ketika akan membayar tol. Kemudian ia kembali berbicara lagi. Kali ini, mengenai kekurangan yang dimiliki Ahok.

"Kurangnya Ahok cuma sempral aja ngomongnya. Karena dia bisa dikatakan bukan politikus, tapi orang dagang. Lulung aja ditunjuk-tunjuk terus sama dia, karena dia enggak terikat partai mana-mana. Enak kan," kata Endi.

Meski demikian, Endi belum menyerahkan KTP DKI nya kepada "Teman Ahok" untuk mendukung pencalonan Ahok maju melalui jalur independen. Endi mengaku tidak tahu menahu perihal pengumpulan KTP itu.

"Kalau mau, datang saja ke rumah saya. Nanti sekeluarga saya kasih KTP semua, tapi nanti balikin lagi ya KTP nya. Ha-ha-ha," ujar Endi seraya menghentikan laju kemudinya.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Ahok Dijudiin 100 Juta oleh Ketua Presidium IPW, Ini Kata Ahok!


Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) baru-baru ini membuat statement heboh yaitu bertaruh Rp 100 juta jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan dijadikan KPK tersangka kasus RS Sumber Waras sebelum Pilgub DKI 2017 dimulai.

Ahok pun menanggapi dengan setengah bergurau.

"Sayang aku enggak boleh taruhan, ya. Kalau boleh taruhan, aku mau suruh dia menaikkan (taruhannya)," sahut Ahok sambil tertawa di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Menurut Ahok, taruhan Rp 100 juta jumlah yang terlalu kecil. Seharusnya Neta S Pane bertaruh dengan nilai yang lebih besar.

"Tapi saya enggak boleh taruhan. Rp 100 juta kekecilan taruhan sama gua," ungkap Ahok sambil berlalu.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melakukan audit investigatif, Ahok mempersilakan penegak hukum mencermatinya. Ahok tak mau berspekulasi apakah isu kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras itu kencang diembuskan sengaja saat jelang Pilgub DKI 2017 atau tidak. Yang jelas, tuduhan terhadap dirinya dinilainya sebagai tuduhan bodoh.

"Orang bodoh saja mereka menuduh soal itu," ujar Ahok.

Bagaimana menurut Anda?


Source: detik.com

Kamis, 17 Maret 2016

Warga Jakarta Rela Capek Antri Demi Dukung Ahok, Kenapa? Inilah Alasannya!


Rumah Haji Asnawi di Jalan Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat, setiap harinya dipenuhi warga sekitar yang meminta formulir dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang nanti akan maju melalui jalur independen pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

Posko Teman Ahok yang dikelola istri mantan anggota DPR itu sudah mengumpulkan formulir dukungan dalam jumlah ribuan.

"Setiap hari warga yang datang sampai memenuhi gang masuk ke rumah saya," ujar H Asnawi, Rabu (16/3/2016).

Salah seorang warga, Muin mengatakan, ia bersama istri dan dua anaknya baru saja mengisi formulir dukungan untuk pasangan Ahok-Heru di Posko Teman Ahok di rumah Haji Asnawi.

"Iye, kite dukung Ahok saja," ungkap Muin.

Selain itu, banyaknya dukungan juga terjadi di Posko Teman Ahok di Graha Pejaten Nomor 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dimulai sejak pagi, beberapa orang sudah berdatangan menyerahkan fotokopi KTP dan mengisi formulir sebagai dukungan kepada Ahok.

Seorang warga Kelapa Gading bahkan sengaja datang ke Graha Pejaten untuk meminta ratusan formulir.

"Warga Kelapa Gading merasakan setelah Ahok jadi Gubernur DKI, Kelapa Gading yang biasa banjir sekarang jauh berkurang," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Cahyo, warga Kemang, Jakarta Selatan, yang mengatakan sengaja mengisi formulir dukungan untuk Ahok karena dia merasakan Jakarta lebih baik sekarang dari pemimpin DKI terdahulu.

"Pak Ahok jauh lebih baik dibanding pendahulunya," ujarnya.

Hendra Dinata (52), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyatakan, saat ini untuk birokrasi di Pemprov DKI jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

"Saya mengantar anak mengurus KTP cuma setengah jam selesai," katanya.

Komunitas Teman Ahok sejak beberapa hari belakangan ini memang sedang memverifikasi ulang formulir KTP warga yang akan mendukung Ahok maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2017.

Mereka sekarang telah mencantumkan nama Ahok sebagai cagub dan Heru Budi Hartono sebagai cawagub dalam formulir itu.

Verifikasi dilakukan demi memastikan bahwa dukungan warga DKI untuk pasangan Ahok-Heru. Soalnya, dalam formulir yang telah diisi sebelumnya, nama pasangan Ahok belum ada.

"Pada intinya, kami memastikan masyarakat DKI yang mendukung Ahok tak keberatan jika Pak Ahok menggandeng Pak Heru sebagai cawagub," ungkap Juru Bicara Teman Ahok, Amalia.

Amalia mengimbau warga Jakarta untuk memverifikasi ulang dengan mendatangi kembali booth-booth Teman Ahok. Tetapi, ia juga mengatakan, timnya akan menjemput bola dengan mendatangi rumah-rumah warga.


Jadi alasan para Warga Jakarta dalam mendukung Ahok, karena sudah merasakan adanya perubahan yang lebih baik disaat Ahok menjabat. Dan tentu saja dengan harapan nantinya bisa semakin banyak lagi perubahan-perubahan yang membaikkan ini.


Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

Rabu, 16 Maret 2016

Dipersulit DPR, Respon Ahok Ini Membuat Masyarakat Terpana!


Ahok menganggap upaya DPR RI dalam usulan untuk menaikkan syarat pilgub dari jalur independen atau perseorangan, bukanlah untuk menjegal dirinya.

Ahok akan maju lewat jalur perseorangan bersama relawan Teman Ahok yang mengumpulkan KTP dukungan.

"Bukan (menjegal). Biasa aja. Nggak bisa jegal juga kok, kunfayakun ya jadi gue," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Arti dari Kun Fayakun adalah yang ingin terjadi, terjadilah.

Menurut pandangan Ahok tentang rencana menaikkan syarat jumlah dukungan itu, artinya nantinya Teman Ahok harus berjuang lebih keras lagi. Ahok tetap yakin, bahwa nantinya Teman Ahok berhasil mengumpulkan KTP dukungan sesuai dengan jumlah yang disyaratkan.

"Nggak apa-apa, artinya Teman Ahok harus kerja lebih keras lagi. Mereka dapet kok sejuta. Kalau terlambat ya sudah Ahok nggak jadi Gubernur lagi," ungkapnya.

Ahok sendiri mengakui dirinya tidak khawatir akan jabatannya jika tidak diembannya lagi. Oleh karena itu, ia pun tidak pernah mempermasalahkan dengan adanya usaha untuk menjegal dirinya.

"Aku mah santai aja, jabatan itu amanah. Lu nggak usah rebut, Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil. Yang penting lu kerja yang bener aja," tegasnya.

Seperti yang kita ketahui, pada dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, pasangan calon kepala daerah harus memenuhi syarat dukungan antara 6,5 persen sampai 10 persen dari jumlah penduduk di daerah masing-masing.

Namun, Mahkamah Konstitusi, mengubah syarat dukungan sebanyak 6,5 persen-10 persen dari jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) terakhir.

DPT untuk Pilgub DKI sendiri pada tahun 2012 mencapai 6,9 juta dari total jumlah penduduk DKI kurang lebih 10 juta.


Sementara, Ahok yang didukung oleh relawan Teman Ahok saat ini sudah berhasil mengumpulkan 784.000 KTP dari target 1 juta KTP. Sedangkan, syarat minimal dari KPUD DKI untuk maju perseorangan yaitu 532.000 KTP dukungan.

Bagaimana menurut Anda?


Source: Tribunnews

Senin, 14 Maret 2016

DPR Mau Revisi UU Pilkada, Ahok Terancam Tak Bisa Ikut Pilgub DKI!


Komisi II DPR hendak memperberat syarat dukungan bagi calon independen pada Pilkada mendatang. Syarat yang diperberat itu bukanlah semata-mata untuk menyasar bakal calon inkumben Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang berniat melaju jalur independen.

"Kita tidak spesifik di DKI. Kita kan lihat seluruh Indonesia. Jangan suatu UU dikorbankan untuk satu provinsi," ungkap Wakil Ketua Komisi II Lukman Edi saat dihubungi, Selasa (15/3/2016).

"Menurut saya, calon-calon yang independen mau maju sekarang jangan buru-buru. Nanti kalau syaratnya tidak sama, bisa ulang lagi. Tunggu sampai kita selesai revisi," lanjutnya.

Sekarang ini, syarat dukungan KTP untuk calon independen adalah 6,5-10 persen dari jumlah pemilih. Komisi II berniat memperberatnya hingga 20 persen dengan alasan supaya berimbang dengan parpol.

Seperti yang kita ketahui, saat ini relawan Teman Ahok sudah mengumpulkan KTP, yang jumlah KTP terkumpul sekarang sekitar 800 ribu. Sedangkan syarat calon independen untuk Pilgub DKI sekarang ini adalah 532 ribu KTP. Jika syarat baru itu jadi diterapkan, maka Ahok terancam tak bisa ikut Pilgub DKI.

"Karena syarat untuk calon independen jauh dari syarat untuk parpol, kita naikkan agar tetap berkeadilan," tutur politikus PKB ini.

Bagaimana menurut Anda?


Source: detik.com

Inilah Resiko Kehidupan Untuk Muslim Yang Ngotot Haram Memilih Pemimpin Non-Muslim!


Bagi Muslim yang masih ngotot untuk mengharamkan dalam memilih pemimpin non-muslim. Maka mereka harus konsekuen terhadap keputusan mereka dan menjalani resiko-resiko kehidupan ini.


Tuisan ini disadur dari halaman facebook 
Ustad Abu Janda al-Boliwudi

HARUS KONSEKUEN

PNS Muslim punya atasan non-muslim HARUS minta mutasi pindah bagian..

Mahasiswa Muslim yang punya Rektor non-muslim HARUS pindah Universitas,

Murid SD/SMP/SMA punya Kepala Sekolah non-muslim HARUS pindah sekolah,

Warga Muslim yang punya Ketua RT/RW non-muslim HARUS pindah rumah,

Muslim KTP DKI
HARUS buru buru pindah ke luar Jakarta karena Gubernur nya Ahok "kapir", baru ntar 2017 pindah lagi ke Jakarta kalau Ahok kalah sama Yusril.

Harus konsekuen, dalil tidak bisa hanya diamalkan pada yang kita inginkan saja. Bila diamalkan untuk Pilkada saja, itu namanya menerapkan dalil menuruti hawa nafsu semata, atau sesuai kebutuhan alias POLITISASI dalil.

Bagaimana menurut Anda?

Inilah Alasan Mengapa Lulung Tidak Lapor Kekayaannya Seperti Ahok!


Abraham "Lulung" Lunggana, selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, mengaku belum menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK. Menurut pandangan Lulung, dirinya bukanlah pejabat negara sehingga tidak wajib untuk melaporkan harta kekayaannya.

"Aku bukan pejabat negara. Aku ini wakil rakyat. Yang wajib (menyampaikan LHKPN) kan pejabat negara," ungkap Lulung.

Pelaporan harta kekayaan yang menjadi kewajiban para pejabat negara, ternyata belum dipenuhi mayoritas pimpinan DPRD DKI Jakarta. Dari 5 pimpinan, diketahui hanya seorang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana yang sudah terdaftar laporan harta kekayaannya.

Sementara itu, 4 pimpinan lainnya tidak terdaftar dalam data LHKPN yang dimiliki KPK.

Ketika Lulung ditanya apakah dirinya akan menyerahkan LHKPN seperti Triwisaksana, ia pun segera bertanya pada stafnya apakah sudah buat laporan itu.

"Nanti saya laporkan. Kayaknya sudah ditulis sama staf tapi belum diserahkan laporannya," sahut politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut.

Mohamad Taufik yang selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta juga mengakui belum melaporkan harta kekayaan kepada KPK. Politisi Partai Gerindra itu mengaku belum melaporkan harta kekayaan karena masih menunggu Kesekretariatan Dewan untuk mengurusnya secara kolektif.

Taufik menjelaskan, seharusnya hal itu diurus langsung oleh Kesekretariatan Dewan. Dia sendiri mengatakan tidak berkeberatan untuk melaporkan harta kekayaannya karena merasa rutin membayar pajak.

"Mestinya kan disuruh dong ya. Saya sih siap-siap saja kan kita bayar pajak, jelas kok kekayaan kita, tetapi saya pikir kan kolektif," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (14/3/2016).


Source: kompas.com

Maju Jalur Independen, Ini Lho Harta Kekayaan Ahok yang Dilaporkan ke KPK!


Ahok kini sedang menjadi pusat perhatian. Apalagi telah menampik pinangan parpol sekaligus menyatakan maju secara independen dengan dukungan dari TemanAhok di PilGub pada 2017 mendatang.

Berdasarkan data yang dilansir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (14/3), Ahok memiliki harta kekayaan sebesar Rp 21.302.079.561 dan USD 3.749. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 70,98 persen dibanding dua tahun sebelumnya yang senilai Rp 12.458.296.063 dan USD 5.030.

Apa saja sih harta kekayaan yang dimiliki Ahok?

Dikutip dari halaman acch.kpk.go.id, dalam laporannya ke KPK, Ahok mencantumkan seluruh harta bendanya meliputi harta tak bergerak, bergerak maupun surat berharga.

Harga tak bergerak Ahok mencapai Rp 15.050.480.000, berbentuk tanah yang jumlahnya tersebar mencapai 16 unit di Belitung Timur dan Jakarta Utara.

Tanah terluas yang dimiliki Ahok berada di Belitung Timur, dimana luasnya mencapai 18 ribu meter persegi. Harta Tak Bergerak yang dimiliki Ahok ini mengalami peningkatan cukup signifikan, yakni sebesar 63,36 persen dari pelaporan tahun 2012 yang tadinya Rp 9.213.076.000.

Di dalam LHKPN yang diterbitkan KPK itu, Ahok tak mencantumkan harta bendanya berupa mobil atau kendaraan roda dua lainnya. Dia hanya mencantumkan kekayaan berbentuk logam mulia, surat berharga dan giro, yang nilainya masing-masing adalah sebesar : Rp 650.000.000, Rp 2.595.000.000 dan Rp 2.939.591.240.

Ahok melaporkan ada penambahan nilai pada logam mulia, di mana pada LHKPN sebelumnya tercatat hanya senilai Rp 420.000.000. Hal yang sama juga terjadi pada Giro yang dimiliki Ahok dari nilai LHKPN yang dilaporkan pada 22 Maret 2012 sebesar Rp 163.211.742.

Angka-angka di atas belum termasuk nilai piutang yang dimiliki Ahok sejak 2012 lalu dan angkanya tak memiliki perubahan, yakni sebesar Rp 67.008.321.


Source: Merdeka.com

Ini Tanggapan Ahok Terhadap Tudingan Ratna Sarumpaet Terhadap Dirinya


Ahok mengucapkan rasa terima kasih sekaligus merasa kasihan terhadap pekerja seni yang juga aktivis HAM, Ratna Sarumpaet, karena telah menyebut Ahok punya kekuasaan untuk membeli Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian, dan TNI.

"Saya terima kasih dengan Ratna Sarumpaet karena dia anggap Ahok hebat banget dan kaya banget," kata Ahok saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Senin (14/3/2016).

Tetapi, beliau juga merasa kasihan terhadap Ratna.

"Yang kedua, saya kasihan sama dia karena dia memfitnah. Dari dulu, dia juga enggak dukung gue, cuma ngoceh-ngoceh doang," ujar Ahok.

Ratna sebelumnya menyebut Ahok telah membeli tentara, polisi, dan KPK.

"Ahok bisa beli apa saja. Dia sudah beli tentara, dia beli kepolisian, dia beli KPK," ucap Ratna pada acara diskusi Jakarta Tanpa Ahok, yang diselenggarakan di Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2016) lalu.

Pernyataan itu disampaikan Ratna karena terkait langkah Ahok yang melibatkan TNI dan polisi dalam menggusur bangunan di Kalijodo. Kemudian tudingan terhadap KPK terkait dengan pengusutan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras di KPK.

Namun, pihak TNI, kepolisian, dan KPK telah membantah pernyataan Ratna tersebut.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India