Selasa, 26 April 2016

Terungkap! Ini Alasan Karni Ilyas Tidak Pernah Bahas "Lapindo" di ILC TV One!


Apakah Karni Ilyas berani mengangkat tema mengenai lumpur Lapindo di acara Indonesia Lawyer Club, di TvOne? Atau, beranikah Karni Ilyas, yang sekaligus Pemimpin Redaksi TvOne itu mengisi salah satu acara di TvOne yang sifatnya mengkritik/menyerang Aburizal Bakrie, pemilik TvOne tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mungkin yang juga menjadi pertanyaan Anda. Saya juga mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang sama. Dan rasa ingin tahu yang sama.

Di dalam buku Karni Ilyas, Lahir untuk Berita, oleh Fenty Effendy, Penerbit Buku Kompas, Oktober 2012,  di Bab: �Intervensi dari Mana-mana�, di situ Karni Ilyas mengatakan, selama dia bekerja di berbagai media (Karni Ilyas telah mengabdi di dunia jurnalistik selama 40 tahun. Buku tersebut juga diterbitkan dalam rangka memperingati 40 tahun dirinya menjadi wartawan) dia merasakan bahwa tidak ada satu media pun yang bebas dari intervensi.

Intervensi itu bisa datang dari pemerintah, pemilik media, temannya pemilik media, teman sendiri, bahkan dari lingkungan tempat tinggal sebagai wartawan.

Contohnya, ada RT yang meminta kegiatan di lingkungannya diliput, padahal tidak ada nilai beritanya sama sekali. Intervensi itu akan semakin memungkinkan jikalau berita itu merugikan mereka, atau teman mereka.

Di zaman Presiden Soeharto, intervensi terhadap media sangat luar biasa kuatnya. Kapan saja pers bisa diberanguskan begitu saja. Pada era Presiden Gus Dur dan Presiden Megawati pun, Karni mengaku pernah merasa diintervensi ketika masih di SCTV.

Yang paling lembut adalah Presiden B.J. Habibie. Oleh karena itu Karni menilai Habibie layak disebut sebagai �Bapak Demokrasi.�

Pemilik SCTV pernah membawa Karni Ilyas ke hadapan Gus Dur, untuk dimarah-marahi selama sekitar 2 jam. Penyebabnya karena SCTV dinilai terlalu banyak mengkritik pemerintahan Gus Dur.

Di era Megawati, yang marah-marah itu suaminya, Taufik Kiemas. Lagi-lagi pemilik SCTV ditelepon dan dimarahi oleh Taufik karena menurutnya berita-berita Pemilu 2004 di SCTV banyak yang merugikan Megawati. Tetapi ketika telepon dioper kepada Karni, Taufik Kiemas malah berubah menjadi ramah. Mereka berdua malah berbasa-basi di telepon. Karni memang dikenal sangat luas pergaulannya. Mulai dari preman, polisi dan tentara dari pangkat rendahan sampai Jenderal, hakim, jaksa, anggota DPR, politisi, menteri, dan  pengusaha, seperti yang dituturkan di bagian lain dari buku tersebut.

Saat masih di Tempo, sebagai Redaktur Pelaksana, merangkap menjadi pimpinan umum Majalah FORUM Keadilan, Karni juga pernah merasakan intervensi dari pemilik Tempo, yaitu Ir. Ciputra. Waktu itu FORUM Keadilan masih dimiliki Tempo.

Gara-garanya adalah FORUM menurunkan berita tentang bahaya banjir menuju Bandara (Soekarno-Hatta) bila proyek perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK), milik Ciputra dikerjakan. Ciputra marah, dan mencari-cari Karni Ilyas untuk dimarahi langsung.

Kembali lagi ke soal intervensi. Karni bertanya dengan nada menggugat, pernahkah media memberitakan yang isinya menghantam pemiliknya? Mana mungkin Tempo menghantam Goenawan Mommad atau Ciputra.

Mana mungkin Jakob Oetama dihantam Kompas. RCTI menjelek-jelekkan Hary Tanoesoedibjo? MetroTV memojokkan Surya Paloh? Trans TV (Trans7) menghantam Chairul Tanjung? Apakah Anda melihat wajah Aburizal Bakrie tiap hari di TvOne? Apakah acara Golkar disiarkan tiap hari di TvOne?

Karni melanjutkan, Soal Lapindo? Pihak Bakrie menginginkan Lapindo dibahas, sebab sudah hampir Rp. 10 triliun mereka keluarkan untuk membayar ganti rugi, Bakrie menyebutkannya ganti untung karena harga tanah yang dibayar melebihi nilai jualnya.

Tapi, saya memilih absen. Karena berimbang kayak apapun, tetap akan dianggap pemirsa bias.


Seadil apapun hakim yang mengadili kerabatnya, akan tetap hakim itu dianggap berpihak. Karena itu hakim harus mundur dalam perkara yang menyangkut kerabatnya.

Jadi kesimpulan saya, di mana pun Anda, intervensi itu ada. Sekarang adalah bagaimana seorang jurnalis melakukan tawar-menawar untuk itu. Jangan mimpilah media itu bisa streril dari intervensi.�


(Sumber: http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2012/10/25/kenapa-karni-ilyas-tidak-berani-menghantam-aburizal-bakrie-di-tv-one-504335.html)

Baca Juga :  Aneh!! ILC Tema nya "Buronan BLBI", Tapi Karni Ilyas Masih Sempat Curhat Dibully Pendukung Ahok!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India