Kamis, 20 Oktober 2016

Kursus Bahasa Inggris Gratis Milik Putra Jokowi Ajar 1.000 Siswa

Kursus Bahasa Inggris Gratis Milik Putra Jokowi Ajar 1.000 Siswa


Peduli pada minimnya kegiatan anak-anak para pekerja lepas di katering Chili Pari miliknya, Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk menyediakan kursus Bahasa Inggris gratis bagi mereka. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu pun mendirikan House of Knowledge untuk mewadahi kegiatan tersebut sejak 2010 lalu.

"Saya sengaja memilih Bahasa Inggris sebagai materinya karena ini merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh anak-anak. Terlebih dalam menghadapi MEA, " ujar Gibran kepada Liputan6.com, Selasa, 24 November 2015. 

Gibran menunjuk Yohanes Handoko, guru privat Bahasa Inggris keluarga, sebagai penanggung jawab kegiatan sekaligus guru kursus gratis itu. Belakangan, tempat belajar itu menarik para mahasiswa sebagai pengajar bagi para siswa yang mayoritas duduk di SD dan SMP.

"Nah, modul dan materi kursus Bahasa Inggris semua dilakukan (disusun) Pak Handoko," imbuh dia.

House of Knowledge kini sudah mengajar 1.000 anak. Lokasi kursusnya juga menduplikasi yang tersebar di wilayah eks Karesidenan



Suami Selvi Ananda ini menyatakan, kursus gratisnya bukan hanya bagi kalangan yang tidak mampu, melainkan fokus pada mereka yang memiliki kemauan untuk belajar. Pembukaan kursus gratis itu juga sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari usaha kateringnya.

"Kita pernah membuka House of Knowledge di daerah pinggiran Kota Solo. Tetapi kenyataannya, minat anak-anak di daerah itu untuk belajar Inggris kurang.  Jadi kursus gratis ini tidak hanya untuk mereka yang kurang mampu tetapi yang mau belajar," ungkap Gibran. 

Dituturkannya, kursus gratis ini telah terdaftar di Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kota Solo. Jadi, kalau para siswanya bisa lulus dari House of Knowledge, mereka akan mendapatkan sertifikat. "Sertifikatnya diakui oleh Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kota Solo, " tutur Gibran. (Din/Sun)

http://m.liputan6.com/news/read/2374687/kursus-bahasa-inggris-gratis-milik-putra-jokowi-ajar-1000-siswa



Senin, 17 Oktober 2016

Politisasi Agama Terhadap Ahok Ternyata Sejarah Yang Terulang Kembali! Bantu Share!

transparanjujur.blogspot.com - Dulu, "mereka" ramai-ramai menolak Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI karena menurut mereka, dalam Islam, seorang perempuan "haram" menjadi pemimpin politik apalagi memimpin sebuah negara.

Berbagai dalil mereka kumpulkan untuk mendukung pendapat-pendapat mereka. Berbagai fatwa pun mereka himpun untuk menyokong argumen-argumennya.

Meskipun Bu Mega jelas beragama Islam, mereka tidak peduli. Bahkan mereka menuding Bu Mega itu "Islam Hindu" hanya karena sang ayah memiliki hubungan sejarah dengan Bali.

Dulu pula, "mereka" ramai-ramai menentang, menolak, dan menjegal KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden RI. Kali ini alasan pengharaman mereka karena Gus Dur buta.

Menurut mereka, dalam Islam, seorang pemimpin negara tidak boleh memiliki "cacat fisik". Lagi-lagi mereka menghimpun berbagai teks, dalil, dan fatwa untuk mendukung, memperkuat, dan melegitimasi pendapat dan sikapnya.

Padahal Gus Dur seorang tokoh Muslim terkenal di seantero jagat, pemimpin ormas Islam terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama (NU), kiai yang sangat mumpuni wawasan keislamannya, berpuluh-puluh tahun belajar Islam di pesantren, Mesir, dan Irak, ahli Bahasa Arab dan kitab-kitab keislaman, putra seorang mantan Menteri Agama dan pejuang bangsa (KH A. Wahid Hasyim), cucu seorang ulama besar, pahlawanan nasional, dan pendiri NU (Syeikh Hasyim Asy'ari). Kurang apa coba "Islam"-nya Gus Dur? Kenapa mereka tolak juga?




Dulu pula, meski tidak terlalu dulu, mereka juga ramai-ramai menentang dan menolak Pak Jokowi.

Kali ini alasannya karena beliau seorang "Islam abangan" lah, "Islam KTP" lah, "Islam Kejawen" lah, tidak bisa mengucapkan kalimat "as-salamu alaikum warahmatullah wa barakatuh" dengan fasih, apalagi ngomong Bahasa Arab.

Jika Bu Mega dituduh dekat dengan Hindu, Pak Jokowi dituduh dekat dengan Kristen. Dekat dengan Kristen saja dipersoalkan apalagi Kristen beneran. Lagi-lagi, seperti biasa, mereka mengumpulkan sejumlah dalil untuk menyokong pendapat dan argumentasinya.

Sekarang, mereka ramai-ramai lagi gerudag-geruduk kesana-kemari. Kali ini targetnya Koh Ahok.

Lebih brutal lagi serangan mereka ke Ahok karena si Koh ini sudah Cina, Kristen pula.

Karena berstatus "minoritas ganda", Koh Ahok lebih mudah jadi target empuk kampanye hitam oleh para pecundang agama dan politik ini.

Berbagai dalil tumpah-ruah dikutip untuk mendukung pendapat, argumen, sikap, dan tindakan gelap-mata dan membabi buta mereka.

Para mafia agama dan politik inipun rajin konsolidasi dan kusak-kusuk untuk menjegal Ahok.

Uniknya atau lucunya, kenapa "mereka" tidak mempersoalkan Pak SBY, Pak Wiranto, atau Pak Prabowo Subiyanto? Bukankah mereka, sebagaimana Bu Mega dan Pak Jokowi, juga sama-sama "Muslim abangan"??

Jadi, masihkah anda percaya, kalau apa yang "mereka" lakukan itu "atas nama" atau "demi membela" Islam"??


Silahkan dishare jika berkenan, terima kasih.

Sumber: Dikutip Islamnkri.com Dari Tulisan Sumanto Al Qurtuby

Ruhut: Itu Tindak Pidana Murni, Bukan Delik Aduan, Habib Rizieq Bisa Dijemput Paksa!

transparanjujur.blogspot.com - Anggota Komisi III DPR Ruhut Poltak Sitompul menilai 'ancaman' seperti yang disampaikan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq ke arah Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama merupakan tindak pidana.

Karena itu, Rizieq bisa diperiksa oleh aparat kepolisian atas pernyataannya saat aksi unjuk rasa Jumat (14/10/16) lalu.

Ketika itu, ribuan umat Islam menuntut polisi segera memeriksa Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama dan menghina ulama berkaitan Surat Al Maidah 51.

"Aspek hukumnya semua bisa diproses secara hukum. Jadikan hukum panglima. Dia (Rizieq) sudah kena pidananya, bisa dia dijemput paksa," kata Bang Ruhut menjawab JPNN.com, Senin (17/10/16).

Dikatakan politikus Partai Demokrat itu, aparat kepolisian tidak perlu menunggu laporan untuk memeriksa Rizieq.

Sebab, ancaman membunuh Ahok yang dikatakan di depan publik itu merupakan tindak pidana murni.

"Itu tindak pidana murni, bukan delik aduan. (Disampaikan) di depan publik," tegasnya.

Ruhut juga menilai pernyataan Rizieq tidak bisa disamakan dengan apa yang dikatakan Ahok soal Surat Al Maidah 51, ketika berkunjung ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

"Jangan samakan dengan Ahok. Ahok itu tegas dia katakan dia tidak bicara begitu, ada pengurangan-pengurangan omongannya dan dia sudah minta maaf. Kalau Rizieq, haha.. mana ada. Dia anggap dia yang paling hebat," pungkasnya.

sumber: jpnn.com

LIKE And SHARE

Minggu, 16 Oktober 2016

Mengejutkan! Ada Skenario Untuk Jatuhkan Ahok. Ternyata Ini Dia Dalangnya! Share!

 

transparanjujur.blogspot.com - Diskusi yang digelar Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi menyoroti peran Majelis Ulama Indonesia (MUI). "MUI boleh saja berpolitik, tapi dia harus menempatkan politik bukan dalam konteks perebutan kekuasaan," kata Ketua Lakpersdam PBNU, Rumadi, dalam diskusi bertema 'Posisi MUI dalam Hukum Islam dan Hukum Indonesia', pada Minggu, 16 Oktober 2016, di Jakarta.

Selain Rumadi, diskusi menghadirkan Andi Syafrani (alumnus UIN Syarif Hidayatullah dan Victoria University, Australia), dan Bonar Tigor Naipospos (Setara Institute). Panitia tidak mengundang perwakilan dari MUI.

Menurut Rumadi, peran politik yang dimainkan MUI seharusnya terbatas seperti dalam fiqh siyasah (fiqih politik), yaitu segala sesuatu yang mendekatkan manusia pada kebaikan dan menjauhkan dari kerusakan. "Itu saja," kata Rumadi.

Dengan demikian, Rumadi mengatakan, fungsi MUI adalah memastikan bagaimana masyarakat bisa baik, tidak terpecah-belah, dan menjauhkan manusia dari kerusakan. "Jangan politik yang terkait dengan soal perebutan kekuasaan. Dan yang saat ini aroma perebutan kekuasaannya cukup kuat," kata dia mencontohkan sikap MUI dalam Pilkada DKI.

Senada dengan Rumadi, Bonar Tigor mengatakan MUI harus membawa politik yang bisa menjembatani perbedaan, menjaga perdamaian, mengokohkan kerukunan antar umat beragama, dan meningkatkan kebangsaan. Namun dalam kasus Pilkada DKI, Bonar melihat MUI ikut terseret dalam politik kekuasaan.

Dia mencontohkan, saat Ahok minta maaf atas ucapannya soal Al-Maidah ayat 51, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin menyatakan menerima permintaan maaf. Namun beberapa jam kemudian, secara kelembagaan, MUI mengeluarkan surat pernyataan yang menyatakan Ahok telah menista agama. "Itu diduga kuat merupakan hasil pertemuan dengan Agus Harimurti yang datang ke kantor Ma'ruf Amin," kata Bonar.

Setiyardi yang merupakan Pimred Obor Rakyat mengadakan rapat di Cikeas bersama SBY, Ani dan anaknya
Agus Sylviana mendatangi Ma�ruf Amin pada 7 Oktober 2106, sehari setelah video Ahok ramai. Pernyataan Ma�ruf Amin adalah sebagai berikut:

Secara kelembagaan kita tidak bisa dukung karena ada tata krama. Tapi saya yakin warga NU akan dukung calon yang paling banyak samanya, misal agamanya sama, warna agamanya, marhabnya sama. Penampilannya santun tidak keras, tidak galak. Saya lihat saya yakin yang paling banyak samanya Pak Agus dan Bu Sylvi. Jadi saya yakin orang NU akan dukung calon yang paling banyak samanya,� ujarnya.

Sampai di sini, siapa yang bisa membantah bahwa Ma�ruf Amin mendukung Agus Sylviana? Komentar Ma�ruf Amin jelas bernada himbauan secara tidak langsung pada warga.

Kemudian, Ma�ruf Amin adalah ketua MUI. Dia yang menandatangani surat pendapat dan sikap keagamaan MUI pada 11 Oktober 2016.

Dengan kenyataan seperti ini, sangat sulit sekali untuk berpikir positif bahwa sikap MUI netral dan untuk kepentingan ummat.

Apakah kondisi terencana seperti inilah yang membuat Agus berkomentar senada sesuai rencana:

�Oleh karena itu, aduan yang diajukan oleh sejumlah kalangan terhadap penegak hukum, menurut saya harus segera direspons secara serius, transparan dan bertanggung jawab. Saya tetap berasumsi negara hadir, dan akan menyelesaikan setiap persoalan dengan bijak, adil dan bertanggung jawab,� ujar Agus.

Ini bisa jadi strategi adu domba yang luar biasa. Tim Agus tak masuk dalam konflik Ahok vs Anies, tapi ikut mengkondisikan. Jika Ahok didiskualifikasi misalnya, maka hanya tersisa Anies Agus. Dengan begini tim Agus akan lebih mudah memenangkan Pilkada.

Mengingat SBY pernah berkuasa 10 tahun, Obor Rakyat juga kita tau sangat licik dengan segala fitnahnya. Jangan lupakan Jokowi yang tercabik - cabik dengan Obor Rakyat. Mungkin ke depan Ahok perlu sangat berhati-hati.

Bonar kemudian menyarankan MUI lebih baik mengambil sikap bagaimana implementasi surat Al-Maidah ayat 51 dalam negara Pancasila. Sikap MUI itu akan jadi pegangan umat Islam dalam berpolitik. "Itu lebih elegan, lebih baik," kata Bonar.

Sementara Andi Syafrani lebih banyak membahas posisi MUI yang dianggap sebagai lembaga yang unik. MUI adalah lembaga swasta yang diberi kewenangan negara melalui undang-undang. Contohnya adalah kewenangan MUI dalam sertifikasi halal. "Ini posisi yang unik. MUI sebagai LSM, tapi satu-satunya LSM yang masuk dalam sistem hukum Indonesia," kata Andi.


Penulis: Vita Risma
Sumber: BeritaTeratas.com

Mantan Dosen UI Ini Ungkap Sifat Asli Nusron Wahid Yang Tak Pernah Berubah Dari Dulu

transparanjujur.blogspot.com - Saya sejujurnya iri berat dengan orang satu ini. Dia sedikit jauh lebih muda. Kelahiran Kudus 1973, sama-sama dari UI, tapi berbeda dengan beberapa tokoh politik praktis dari UI, khususnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Ia lebih pandai menempatkan diri, dan jauh lebih berani mengambil sikap secara independen.

Sebagai angkatan muda NU, ketika orang-orang alergi terhadap Golkar, dan memilih bergabung dengan partai-partai baru, Ia justru memilih bergabung dengan partai warisan Orde Baru itu.

Namun ketika Partai Golkar, menjadi motor utama Koalisi Merah Putih, ia berani mbalelo memilih bergabung sebagai pendukung Jokowi.

Hingga akhirnya justru Partai Golkar yang megap-megap, lalu mau bergabung sebagai pendukung pemerintah, tanpa berharap syarat dan konsesi apapun. Ia minimal punya karakter dan berintegritas.

Anak ini, memang menjadi antitesis dan sering dijadikan ajang fitnah. Bahkan dari sisi nama-pun, ia dianggap memanipulasi agar mirip dengan KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur).

Padahal ia memang sama sekali tak berhubungan darah, ia hanya ngefans dan berhubungan baik.
Menjadi wajar, bila ia bersikap nyleneh seperti Gus Dur: shalat di Gereja, menjadi garda depan penentang FPI, bahkan bersikap keras terhadap Fahri Hamzah yang merepresentasikan dirinya sebagai benteng PKS (sebelum ia tersingkir karena justru dianggap bikin malu).

Jadi bila dalam hari-hari ini, ia menjadi pembela Ahok dalam kasus viral surat Al Maidah ayat 51, itu bukan ujug-ujug atau mencari momentum popularitas.

Bahwa ia kemudian justru dibelokkan dianggap menghina para ulama, saya pikir itu, juga bukan tanpa perhitungan, karena ia berani membenturkan dirinya dengan MUI.

Lembaga yang makin hari justru merosot pamor, kemanfaatan, dan kredibilitasnya itu.

Realitasnya, di hari-hari ini, di saat yang nyaris bersamaan ketika Arab Saudi makin merosot kondisi politik, ekonomi, dan sosialnya.

Setelah mengganti kalender Hijriah ke Masehi, lalu diikuti penjualan saham perusahaan minyak Aramco ke bursa efek New York, dan sikap bengis militernya menindas tetangganya Yaman, si negara miskin dan dhuafa secara militer itu.

Pamor Saudi nyaris habis, dan tentu saja para Wahabiers pendukungnya di Indonesia tak ingin segera kehilangan pamor.

Mereka sadar bahwa penguatan peran Wahabies di Indonesia bisa kehilangan momentum, maka dimainkanlah berbagai isu dengan menyitir berbagai ayat di sosial media atau pergaulan riil masyarakat.

Dan disinilah, Nusron Wahid hadir sebagai salah satu yang ngerti betul situasinya.

Sebenarnya sama sekali ia tidak sedang pasang badan untuk Ahok, ia sedang membela NKRI dan Pancasila yang sedang dirongrong habis oleh sebagian kalangan dengan mengatasnamakan keyakinan agama.

Bagi saya, untung masih ada Nusron, yang bagaimanapun juga mewakili sebagian hati nurani dan aspirasi yang tulus dari warga negara ini demi tegak terusnya bangsa ini!

Penulis : Oleh : Andi Setiono Mangoenprasodjo ( Mantan Dosen UI)

LIKE And SHARE

Sabtu, 15 Oktober 2016

Ini Puisi Gus Mus Buat Mereka Yg Mengaku Beragama Tapi Menebar Kebencian & Kekerasan! Bantu Share!

transparanjujur.blogspot.com - Gus Mus, sahabat karib Gus Dur yang sangat dikenal sebagai ulama Islam Toleran di tanah air ini membuat sebuah puisi sindiran kepada mereka yang suka teriak teriak nama Tuhan di tengah jalan namun sambil melakukan aksi anarkisme , kebrutalan lainnya yang sangat mencoreng citra Islam sebagai agama yang rahmatan Lil Alamin

Berikut ini Puisi Lengkap Gus Mus sebagaimana dikutip islamnkri.com dari akun you tube " Ki Juru Ketik "

Allahu Akbar!

Allahu Akbar!

Pekik kalian menghalilintar
Membuat makhluk-makhluk kecil tergetar
Allahu Akbar!

Allahu Akbar!

Urat-urat leher kalian membesar
Meneriakkan Allahu Akbar
Dan dengan semangat jihad
Nafsu kebencian kalian membakar
Apa saja yang kalian anggap munkar

Allahu Akbar, Allah Maha Besar!

Seandainya 5 milyar manusia
Penghuni bumi sebesar debu ini
Sesat semua atau saleh semua
Tak sedikit pun mempengaruhi
KebesaranNya

Melihat keganasan kalian aku yakin
Kalian belum pernah bertemu Ar-Rahman Sang Maha Penyayang
Yang kasih sayangNya meliputi segalanya
Bagaimana kau begitu berani mengatasnamakanNya
Ketika dengan pongah kalian melibas mereka
Yang sedang mencari jalan menujuNya?

Mengapa kalau mereka
Memang pantas masuk neraka
Tidak kalian biarkan saja Tuhan mereka
Yang menyiksa mereka
Kapan kalian mendapat mandat
Wewenang dariNya untuk menyiksa dan melaknat?

Allahu Akbar!

Syirik adalah dosa paling besar
Dan syirik yang paling akbar
Adalah mensekutukanNya
Dengan mempertuhankan diri sendiri
Dengan memutlakkan kebenaran sendiri.

Allahu Akbar!


Video Puisi Gus Mus Selengkapnya Bisa dilihat dibawah ini lengkap dengan subtitle bahasa inggris


Link video jika tidak muncul: https://www.youtube.com/watch?v=l2mOi2ac3fs

Sumber: Dikutip Islamnkri.com Dari Puisi : KH mustofa bisri ( Gus Mus)

LIKE And SHARE 

Bela Ahok, Ibu Ini Ungkap Kenyataan Pahit Semprot MUI, Yusuf Mansur & SBY! Bantu Share!

Gambar adalah cuplikan, videonya ada di bawah.
transparanjujur.blogspot.com - Youtube lagi dihebohkan dengan ibu - ibu berjilbab yang gokil. Blak - blakan menyuarakan isi hatinya mengkritisi MUI, Yusuf Mansur sampai SBY pun kenah getahnya.

Berikut redaksi kutipkan beberapa untuk pembaca, selanjutnya lebih komplit bisa dilihat pada videonya dibawah:



Link video jika tidak muncul: https://www.youtube.com/watch?v=AsosR7Jv9bE

Ahok itu kan seorang kristen yang saya tau dia lebih hebat lho daripada orang yang sok munafik yang suka mengkafir - kafirkan orang lain seperti Yusuf Mansur dan sejenis itulah seperti MUI, Majelis Uang Rakyat, mungkin. Majelis Uang Indonesia itu.

Ahok itu seorang kristen tapi dia bisa bangun masjid Fatahillah di Balai kota. yang selama 71 tahun gak pernah dibangun mesjid  tau gak. Katanya Jakarta banyak orang muslim tapi kenapa masjid Balai kota aja gak punya?? Itu dibangun sama Ahok.

Ahok ngeruk kali gitu sampe kinclong, sampe bersih., Ahok ngasih KJP, KJS buat yang miskin, . Ahok ngasih rusun untuk sewa dengan kinclong itu semuanya sudah ada asilitas termasuk taman. cuma bayar 300 ribu per bulan itu kan murah kan?
Trus dikasih KJP, naik bis gratis bagi yang miskin, bayar Rumah Sakit  gratis bagi yang miskin, anak dikuliakan, kurang apa coba??

Trus bangun MRT, bangun taman, bersih - bersih kali sampai kinclong. Dulu gak ada kan Gubernur kayak begitu?  Iya kan? SBY jadi Presiden aja gak pernah bangun apa2, paling bangun Suramadu, Cipali  60%, jalan 972 KM, waduk 6, yang lain mangkrak entah duitnya dicaplok kemana gak tau.
mewariskan krisis BBM sampe ke seluruh tanah air. TKW aja dipelorotin.

Ahok itu saya tau dia tapi dia lebih baik dari pada mereka yang mengkafir-kafirkan orang.
Kali itu tahun 2001 saya msih di Jakarta  kumuh bau item gak karu -karuan.
sekarang udah bersih dengan pasukan orens. Tuh Ahok bayar pasukan orens berapa tuh 15000 personil belum pasukan biru, kuning, ijo, ungu itu lho gajinya 3,1 juta per bulan masuk rekening.

Gak kaya dulu tukang sapu aja dibayar 300 ribu harus merengek - rengek.
Ahok seorang Kristen tapi bisa mengumrohkan guru ngaji, penghafal quran, pembersih masjid, penjaga makam, penyapu jalan juga dihajikan
emang ada SBY begitu?
emang ada Yusuf mansur begitu?
ga ada..!!
cuma mulutnya aja koar - koar
ustad koq ikut berpolitik dasar kucluk!!
Ustad itu gak boleh ikut politik, dosa tau gak...!!

Aku tahu ustad Yusuf mansur  itu membela Agus karena ada uang. Agus prestasinya apa sih?!!
Nikah aja pake uang negara. Hidup di Amrik berapa tahun sama anak sama istri belajar military pake uang negara. Udah jadi Military mau pengen jadi gubernur.
Mungkin udah biasa hidup enak, biasa piknik ke Luar negeri, gak usah pake uang negara sekarang gajinya sedikit mungkin kepengen kayak dulu lagi lah, seperti mertuanya koruptor, bapaknya koruptor, om nya koruptor.. Jadi kepengen kayak dulu lagi.

Kali - kali Jakarta kan sudah bersih. Andaikata Ahok masuk penjara. Mereka kan mengharapkan Ahok masuk penjara supaya mereka bisa menang.

Bisa nyolong duit lagi, bisa ungkang - ungkang. Kan Jakarta udah bersih udah indah..

Kalau Ahok masuk penjara karena Almaidah 51 mereka hepi.

Mereka pake MUI mereka pake ustad - ustad seperti Yusuf Mansur supaya Ahok dipenjara. Aku tau..
SBY Jadi Presiden 10 tahun cuma bikin Indonesia melarat tau gak ??
Saya inget tuh nangis saya tau gak. Antrian jerigen itu....antrian BBM itu sampe tidur di SPBU itu.

Jakarta udah bersih udah kinclong trus mau milih Agus? No way ? Agus cuma modal tampang ganteng aja, Preeeeettt....!! Dia maha sekolah pake uang negara, Nikah pake uang negara. Masa sih SBY jadi Presiden tahun 2004 kekayaannya hanya 9 Milyar. Lha koq ujug-ujug bisa mantu Agus  8 Milyar, Ibas Nikahan biayanya 12 MIlyar. Agus kuliah diluar negeri pakai uang apa?

Aku pesen untuk Yusuf Mansur, Bapak ustad itu jangan ikut politik tau gak. Sudah tau SBY itu jahat koq dibelain. katanya Jangan ikut Nusron Wahid yang menghina ulama ah itu mah supaya Agus namanya baik agar Ahok namanya jelek. Sekarang Jakarta bagus emang Agus? Emang SBY Preeettt...!! Sby itu kerjanya cuma fesbukan, twitteran tau gak?


Penulis: Vita Risma@Beritateratas.com

Tolong bantu share, supaya mereka-mereka yang masih bikin susah Ahok bisa terbuka matanya, terima kasih.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India