Kamis, 16 Juni 2016

Sombongnya Politisi PDIP Adian Napitupulu Ngatain Ahok Dan Relawannya Hanyalah....

Adian Napitupulu
transparanjujur.blogspot.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama membantah pernyataan politisi PDIP Adian Napitupulu yang sebelumnya mengatakan Jokowi ingin dirinya maju Pilgub DKI lewat parpol. Ahok bahkan membandingkan kedekatannya dengan Jokowi dibanding Adian.

Adian pun kembali menanggapi hal itu, menyatakan bahwa pernyataan soal percakapan dirinya dengan Jokowi terkait Ahok bukan dongeng atau klaim. Baginya yang terpenting pesan sudah disampaikan.

"Kalau Ahok tidak yakin apa yang saya sampaikan, ya itu urusan Ahok dengan keyakinannya. Karena bagi saya ini bukan masalah keyakinan, tapi masalah pendengaran. Ahok boleh tidak yakin, tapi saya yang mendengar," ujar Adian Napitupulu dalam rilisnya, Kamis (16/6/2016).

Adian menyebut banyak pihak yang mempertanyakan motif dirinya menyampaikan ke publik soal pembicaraan Presiden Jokowi dengannya dan Sihol Manulang. Motif dan tujuan Adian sederhana, bukan untuk minta saham, proyek atau kursi ketua umum partai, namun untuk mengingatkan Ahok pada hal-hal sudah disampaikan Presiden pada Ahok.

"Jadi kalau Ahok katakan dia lebih dekat dengan Jokowi dibandingkan saya, ya boleh-boleh saja. Tapi, dekat tidak selamanya berarti memahami, termasuk memahami bahwa tahun 2010 Jokowi menang 90% di Solo dan kemenangan mutlak itu tidak membuat Jokowi menjadi sombong apalagi meninggalkan partai," sindir Adian.

"Jokowi menang di Pilkada DKI dan berikutnya menang di Pilpres, tapi Jokowi tidak pernah tinggi hati lalu menyatakan kemenangannya bukan buah kerja keras partai bersama relawan," tambah anggota Komisi VII DPR RI itu.

Terlebih, kata Adian, Ahok tidak sadar bahwa Jokowi tidak menyukai kegaduhan yang berlebihan, termasuk tentang pilkada dengan komentar-komentar tidak produktif yang membabi buta tanpa arah selama berbulan-bulan. Termasuk komentar menyerang PDIP, partai yang mengusung Ahok menjadi wakil Jokowi saat Pilkada DKI.

"Baiknya Ahok mengurangi kesombongan yang tidak perlu, karena kalaupun Ahok punya puluhan ribu relawan, tak perlulah bertinggi hati, karena berapapun jumlah mereka, tapi tetap saja mereka relawan. Sementara PDI Perjuangan punya jutaan kader yang sudah melewati banyak pahit getirnya politik, bahkan di Era Orde Baru yang represif sekalipun," beber mantan aktivis itu.

Tidak hanya terhadap Ahok, Adian juga merespons tanggapan juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi yang juga membantah pernyataannya. Menurut Adian, bantahan Johan tidak membantah substansi pertemuan dirinya dengan Jokowi.

"Sanggahan Johan Budi tidak serta merta meniadakan pertemuan dan pembicaraan Presiden dengan saya. Presiden mau bicara apa dengan siapa dan tentang apa itu 100% hak Presiden, dan tidak ada kewajiban Presiden untuk melaporkan pada jubir tentang apa saja pembicaraannya dengan siapapun," ujar Adian.

Adian menegaskan hanya menyampaikan apa yang disampaikan Presiden, dan apa yang disampaikan Presiden juga sudah disampaikan kepada Ahok tanggal 7 Juni melalui telepon.

"Ahok mau marah, Johan Budi mau menyangkal, relawan Ahok kesal, atau apapun, mau pakai haters di dunia maya atau gugat menggugat di dunia nyata juga tidak apa-apa, karena bagi saya itu semua tidak penting," ungkap Adian.

"Yang terpenting bagi saya adalah saya sudah menyampaikan pesan Presiden. Pesan bagi saya adalah amanah yang sesulit apapun, risiko sebesar apapun tetap akan saya sampaikan," jelasnya.


sumber: detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India