Jumat, 18 Maret 2016

Inilah Suara Seorang Bapak Sopir Taksi Yang Mendukung Ahok!


Dari kacamata seorang sopir taksi mengenai Pilkada DKI, Ahok hingga Ahmad Dhani.

Ramainya Jakarta soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI ternyata juga dirasakan oleh Endi (62). Seorang Bapak yang bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird itu berharap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa menjabat Gubernur DKI Jakarta kembali.

Kamis (17/3/2016) malam kemarin, perbincangan Pilkada DKI dimulai ketika radio menyiarkan berita tentang Ahok. Saat itu, penyiar radio membacakan berita Ahok yang akan didukung oleh Partai Hanura. Endi (62) sang sopir taksi pun langsung bercerita panjang.

"Aduh si Ahok mending (maju) independen dah, enggak ada beban. Kalau dicalonin partai, partai itu penyebar penyakit, ditekan terus sampai selesai jadi gubernur," ungkap Endi.

"Lihat aja tuh Non, partai yang di DPR, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mau dikerdilkan terus. Yang kena sama KPK kan pejabat sama anggota DPR terus, rakyat enggak ada yang kena," keluh Endi.

Selama perjalanan, Endi pun tak hentinya berbicara dam mencurahkan pemikirannya. Selain ia tidak mempercayai anggota dewan, ia juga sudah tidak percaya dengan anggota DPRD DKI.
Ketidakpercayaannya ini akibat usulan pembelian uninterruptible power supply (UPS) yang mencapai Rp 6 Miliar tiap unitnya.

"Gila kan? Masa harga UPS lebih mahal daripada harga bangun sekolah? Uang Rp 6 miliar mah bangun sekolah mewah," ujar Endi.

"Saya pernah bawa penumpang orang PLN, dengerin radio begini. Dia bilang, 'gila aja enggak ada UPS harganya Rp 6 miliar'. Orang PLN Non, yang ngomong sama saya," ungkap Endi.

Pria yang sudah sejak tahun 1960 menetap di Mangga Besar, Jakarta Pusat itu mengungkapkan langkah Ahok dengan menghilangkan anggaran UPS membuat beberapa anggota DPRD berang. Akibatnya, Ahok terus "disikut" selama menjabat.

"Apalagi Abraham Lunggana (Wakil Ketua DPRD DKI Lulung) tuh. Ntar dia mau nyalonin (gubernur) lagi, siapa yang mau pilih dia? Ahmad Dhani (musisi) juga mau nyalonin (gubernur) lagi, ngurus keluarga aja kagak rampung-rampung. He-he," ujar Endi sambil terus mengemudikan mobilnya.

Selama puluhan tahun menetap di Jakarta, Endi mengaku merasakan banyak perubahan di masa pemerintahan Ahok. Seperti pelayanan publik yang tidak lagi dipungut uang, banjir yang mulai teratasi, serta kawasan kumuh di Sunter yang semrawut sudah terlihat lebih rapi.

"Dulu di Sunter jadi tempat 'biawak' nyarang kali. Fanatik ras suku pasti ada, tapi Ahok kalau enggak kerja, kenapa ratingnya naik terus?" ujar Endi.

"Foke (mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo) saja banjir masih dibilang genangan, kalau belum kena kumisnya dibilang belum banjir. Memang banjir enggak bisa dihindari, cuma banjir yang sekarang lebih cepat surut," kata Endi.

Kemudian, ia juga merasakan pejabat DKI sekarang bekerja lebih baik. Karena, kinerja pejabat selalu dikontrol. Padahal, kata dia, biasanya pejabat bekerja hanya karena tidak ingin kehilangan jabatan.

"Memang di satu sisi, kebijakan Ahok dianggap bejat, kayak PKL (pedagang kaki lima) digusurin. Tapi kalau mau Jakarta rapi, sampai kapan itu dibiarin? Pertama bangun tenda di trotoar, lama-lama triplek, lama-lama tembokan bangunan, taruh tempat tidur lagi," ujar Endi sambil tertawa.

Ahok sempral mulutnya

Radio di taksinya masih terus menyala. Endi berhenti sejenak ketika akan membayar tol. Kemudian ia kembali berbicara lagi. Kali ini, mengenai kekurangan yang dimiliki Ahok.

"Kurangnya Ahok cuma sempral aja ngomongnya. Karena dia bisa dikatakan bukan politikus, tapi orang dagang. Lulung aja ditunjuk-tunjuk terus sama dia, karena dia enggak terikat partai mana-mana. Enak kan," kata Endi.

Meski demikian, Endi belum menyerahkan KTP DKI nya kepada "Teman Ahok" untuk mendukung pencalonan Ahok maju melalui jalur independen. Endi mengaku tidak tahu menahu perihal pengumpulan KTP itu.

"Kalau mau, datang saja ke rumah saya. Nanti sekeluarga saya kasih KTP semua, tapi nanti balikin lagi ya KTP nya. Ha-ha-ha," ujar Endi seraya menghentikan laju kemudinya.

Bagaimana menurut Anda?


Source: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India