transparanjujur.blogspot.com - Sebuah foto parsel yang dikirimkan untuk anggota DPR Abdul Kadir Karding yang adalah Sekjen PKB jadi sorotan.
Pengirimnya di surat yang tertempel di parsel tersebut ialah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Tapi BPK membantah jika parsel tersebut dikirim atas nama institusi.
Parsel untuk Karding itu berisi antara lain HP Samsung Galaxy Note 5 dan barang pecah belah.
"Secara institusi BPK tidak pernah mengirim parcel tersebut," ungkap Juru Bicara BPK Yudi Ramdan melalui pesan singkat, Jum'at (1/7/2016) pagi.
Parsel itu disebut dari BPK sebab di atas parsel tersebut terdapat kartu dengan keterangan BPK sebagai pengirim. Dalam kartu tersebut juga terdapat kop surat resmi BPK. Sekali lagi, BPK membantah soal ini.
"Kami juga tidak pernah mencetak kartu tersebut," ujar Yudi.
Sebelumnya, detikcom mencoba mengkonfirmasi soal parsel tersebut ke Abdul Kadir Karding, politisi PKB yang mendapat kiriman Parsel. Abdul Kadir Karding malah mengaku tak tahu soal kiriman parsel itu.
"Saya lagi di Palu (Sulteng) dan saya tidak dapat kabar soal itu. Lagian juga alamat saya di Kalibata. Jadi saya baru tahu dari sampean," jelas Karding saat dikonfirmasi, Kamis (30/6/2016) malam. Alamat parsel memang ditujukan ke apartemen Permata Hijau.
Karding yang juga merupakan anggota Komisi III DPR menegaskan, dirinya sama sekali tidak tahu soal parsel itu. Lagipula, kata dia, Presiden Jokowi sudah berpesan supaya tidak menerima parsel.
"Tapi asli saya tidak tahu dan belum dapat info. Di BPK saya hanya kenal Pak Harry Azhar karena dulu bareng di DPR. Karena komisi saya juga di 3 mestinya nggak ada hubungan dengan BPK," demikian Karding memberi penjelasan.
Hingga saat ini keberadaan parsel tersebut masih misterius, siapa sebenarnya pengirimnya dan apakah benar parsel tersebut ditujukan untuk anggota dewan?
sumber: detik.com
0 komentar:
Posting Komentar