"Kabel rusak, sekarang kabel yang mana saya bilang, yang baru ganti? 'Bukan pak, dari travo ke mesin'," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2016).
Ahok pun minta kabel itu segera diganti agar pompa segera berfungsi. Ahok tidak mengira, untuk ganti kabel dibutuhkan Rp200 juta lebih. Sedangkan untuk pembelian di atas Rp200 juta diperlukan proses lelang dulu.
"Kabel travo berapa duit? 'Rp200 jutaan pak', beli dong, 'enggak bisa pak, di atas Rp200 juta mesti lelang'. Ya sudah lah saya bilang, gue yang bayar," jelas Ahok.
Ahok curiga nilai tersebut sengaja ditinggikan supaya mendapat untung. "Jangan-jangan beli di Glodok di bawah Rp200 juta tuh kabel, digedein komponennya," ujar Ahok.
Ahok tampak gereget lantaran petugas tidak gesit menyelesaikan masalah tersebut. Waduk Pluit memang diandalkan untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota.
Padahal Indonesia kini sedang menghadapi La Nina. Ahok bilang, hujan masih akan berlanjut hingga Februari tahun depan.
"Jadi enggak ada cerita Juni-Juli enggak hujan, akan terus hujan loh, makin ke Januari-Februari makin gede," ungkap Ahok.
-------
Sungguh mengharukan, mari sebarkan berita positif ini, terima kasih.
sumber: metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar