Jumat, 22 Juli 2016

Haters Kejang2!! Inilah Rahasia Dibalik Hutang Indonesia di Tangan Jokowi! Share!

transparanjujur.blogspot.com - Maaf untuk akhi/ukhti yang hobi nyinyirin Jokowi soal hutang, ini bukan hutang loh,ini namanya investasi. Ini saya jelaskan supaya kalian nggak gagal faham, kalian kan sering bilang sekarang ekonomi lagi sulit, tapi anehnya malah banyak Investor yang masih mau Investasi di Indonesia.

Sekedar info,  Perusahaan Korsel ini akan membuka pabrik sepatu senilai 2T di Jepara. Pabrik sepatu termasuk salah satu investasi padat karya yangg bisa menyerap hampir 15.000 tenaga kerja. Jadi kalau ada yang bilang era Jokowi banyak pengangguran, monggo dihitung sendiri berapa banyak tenaga kerja yang akan terserap kalau benar kata BKPM akan ada ribuan investor yang ngantri mau buka pabrik.


Di era Jokowi, pabrik-pabrik baru banyak didirikan di luar Jakarta dan Jabar. Padahal selama ini dua daerah tersebut selalu menjadi basis investor untuk mendirikan pabriknya. Ini menandakan sudah mulai terjadi pemerataan pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, pelabuhan atau ketersediaan lahan. Dengan berdirinya central-central industri di daerah lain, maka akan terjadi pemerataan pembangunan. Semua pihak akan diuntungkan seperti berkurangnya jumlah penganguran,pemerintah mendapat setoran pajak, roda ekonomi daerah berputar karena perusahaan lokal terlibat dalam penyediaan bahan baku dll.

Ini hanyalah contoh kecil dari hasil upaya Pak Jokowi membuat berbagai macam terobosan. Beliau ingin melihat iklim investasi di Indonesia tumbuh pesat mengalahkan negara lainnya, penghapusan ribuan perda bermasalah, kemudahan pengurusan izin usaha, dweling time yang semakin membaik ataupun paket-paket  kebijakan ekonomi adalah contoh terobosan yang membuat investor tertarik berinvestasi di Indonesia.

Pembangunan infrastruktur saat ini masih bersumber dari dana APBN yang dulu dipakai untuk mensubsidi 72% orang mampu di negri ini. Walaupun hanya kisaran 200-300T per tahun tapi sekarang sudah mulai bisa dirasakan manfaatnya daripada hanya dibakar menjadi asap selama 10 tahun yg lalu. Coba bayangkan bila benar tax amnesty berhasil membawa pulang ribuan triliunan dana orang-orang kaya Indonesia di luar negri pasti akan semakin membuat pembangunan infrastruktur kita tumbuh pesat. Karena selama 5 tahun ke depan kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur kita hampir 5.000T tapi APBN kita hanya mampu membiayai sebesar 1.500T.

Untuk yang sering nanyain mana hasil pembangunan Infrastruktur Jokowi selama 2 tahun ini cobalah sekali-kali kalian jalan-jalan ke Papua lihat Trans Papua, ke Sulawesi lihat jalur kereta api, ke Sumatera lihat tol Trans Sumatera, Waduk Jati Gede, Jembatan Merah Putih di Ambon, PLTU Batang dll. Walau kalian masih nyinyir

"Lah itu kan ide nya Pak Sby, Jokowi itu kan cuma melanjutkan, dasar tukang claim."

Eh kaum logika kaos kaki, kalau cuma buat rencana terus ground breaking tapi habis itu mangkrak nggak selesai-selesai sampai lengser jadi orang nomor satu, nggak usah kelas Presiden, si minten bakul pecel sebelah rumah gua juga bisa kalee.

Pemimpin itu harus bisa mencari solusi dari semua permasalahan yang ada, mulai masalah pembiayaan, pembebasan lahan, membuat payung hukum, pengawasan progres pekerjaan dll. Jokowi bisa sampai 3-5x datang meninjau ke satu proyek untuk melihat progres pekerjaannya. Kalau presidennya sampai segitu banyak, bayangin menteri atau dirjennya pasti lebih sering datang. Apakah itu artinya Jokowi tidak yakin dengan bawahannya? Oh Tidak, tapi itulah style beliau, pakde bukan type ABS (Asal Bapak Senang) yang hanya dapat laporan yang baik-baiknya saja dari bawahannya tapi akhirnya kerjaannya mangkrak dan bawahannya jadi pasien KPK semua.

Tapi ya sudahlah walau udah gua jelasin panjang lebar pasti nggak akan kalian terima, paling kalian akan ngeles lagi,

"Halah, ngak usah KePDan lah kalau masih ngutang ke china, masih jadi jongos china aja bangga."

Heran ya kenapa kalian anti banget dengan yang namanya China. Padahal mungkin sekarang kalian lagi FB-an pakai hp China. Asal kalian tahu, kita hutang ke China bukan hanya di era Jokowi. Tapi sudah ada sejak zaman pak mantan, lagian emang ada bedanya ya kita ngutang ke China sama ngutang ke Arab? Apakah kalau ngutang ke China harus dipulangin sedangkan ke Arab nggak perlu di bayar atau kalau ngutang ke China hukumnya riba tapi kalau ke Arab hukumnya jd halal? Begitukah logikanya??

Hadeh.. Bahlul jangan dipihara ya akhi, sapi saja yang dipelihara karena setahun bisa beranak sekali.


Sumber: (sanji ono via heronesia.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India