tokohterkini.blogspot.com - Pengelolaan parkir oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, dinilai cukup baik. Hal ini terlihat dari pendapatan retribusi parkir di lokasi yang naik signifikan.
"Dulu waktu dikelola swasta (PT Putrajaya milik haji Lulung) sebulannya Rp 47 juta, tetapi saat kita ambil alih, baru empat hari saja sudah lebih dari segitu," ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Menurut Andri, pihaknya akan terus menjajaki lokasi lain yang parkirnya dikelola swasta untuk diambil alih pengelolaannya. Dengan demikian, retribusi dari tempat parkir tersebut bisa menambah ?pendapatan daerah.
"Kita kan juga diminta kelola parkiran RSUD, pasar, dan kantor wali kota. Semuanya akan dikelola secara bertahap," ujarnya.
Pengelolaan parkir di TIM sebelumnya dipegang oleh PT Putraja, yang disebut sebagai salah satu perusahaan milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Lulung. Pemprov DKI tidak memperpanjang kontrak perusahaan itu lantaran banyak laporan masyarakat soal pungutan liar.
"Ada laporan masyarakat ke Pemprov soal pungutan ganda. Jadi, pungutan yang dilakukan Putraja itu pertama di pintu masuk sudah dipungut. Kemudian, di tengah, konon katanya, saya juga belum pernah dapat, disinyalir mereka dipungut lagi," kata staf Humas UPT Perparkiran Dishubtrans DKI, Ivan Valentino, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Berdasarkan perintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Pemprov DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan parkir di TIM dari PT Putraja.
Perusahaan swasta itu sendiri sudah mengelola parkir TIM sejak tahun 2005 dan kontraknya berakhir pada 31 Maret 2016.
Nah loh?? Waktu masih dipegang perusahaan Haji Lulung sebulan katanya dapat Rp. 47 juta. Eh ini setelah dipegang Pemrov, baru 3 hari ternyata dapatnya lebih dari Rp. 47 juta. Kira-kira masuk area Korupsi gak yah?
Kalau ngakunya dapat Rp. 47 juta sebulan maka otomatis setoran ke Pemrov DKI selama ini kurang dong. Belum lagi ditambah pungli yang dilakukan PT PUTRAJAYA. Wah per bulan kantongin banyak nih om Lulung. Ini sih kayaknya sudah merugikan negara dan rakyat juga. hehe...
Bagaimana menurut anda?
Source: kompas.com & beritateratas.com
0 komentar:
Posting Komentar