Jumat, 27 Mei 2016

Bang Rhoma Tak Rela Jakarta Dipimpin Cina Kafir Apalagi Sampai Mendukungnya!

transparanjujur.blogspot.com - Ketua Umum DPP Partai Islam Damai Aman (Idaman) Rhoma Irama menegaskan dirinya tidak akan mendukung calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

�Saya tidak mendukung Pak Ahok sebagaimana diberitakan. Saya mendukung calon yang bukan beliau,� ungkap Rhoma Irama di Kemkumham, Jakarta, Selasa (24/05/2016).

Menurut Rhoma, kader Partai Idaman menginginkan seorang cagub yang bisa berhadapan langsung (head to head) dengan Ahok, supaya jalannya Pilkada DKI dapat lebih adil dan demokratis.

Pria yang terkenal dengan julukan raja dangdut itu mengaku belum memutuskan kandidat yang akan didukungnya dalam Pilkada DKI 2017 karena sedang menyiapkan kelengkapan persyaratan partai baru menjadi badan hukum menjelang pemilu serentak 2019.

�Tahapan proses verifikasi, segala persyaratan sudah 80-90 persen. Target kami akhir Juni sudah masuk semua persyaratan,� ujar Rhoma.

Rhoma mengungkapkan partainya masih berupaya memenuhi syarat kepengurusan wilayah sebanyak 75 persen di tingkat kabupaten dan kota dan 50 persen di tingkat kecamatan.

Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM meresmikan pembukaan pendaftaran partai politik baru menjadi badan hukum sekaligus dimulainya verifikasi parpol oleh Kementerian Hukum dan HAM jelang pemilu serentak 2019.

Pendaftaran parpol menjadi badan hukum oleh Kemenkumham dibuka mulai tanggal 24 Mei sampai 29 Juli 2016.

Rhoma Irama Tidak Rela Jakarta Dipimpin oleh Ahok yang dianggap Cina kafir!

Seperti laman yang kami lansir dari Voa-islam.com, dalam ceramahnya di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (29/7/2012), H. Rhoma Irama menyisipkan ajakan kepada jamaah yang hadir, khususnya umat Islam Jakarta agar tidak mendukung dan memilih Cagub DKI Jakarta yang tidak seiman. Raja Dangdut itu menghimbau Rhoma Irama para jamaah untuk memilih pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli karena seiman, beragama Islam.

Seperti diketahui, salah satu pasangan Cagub DKI Joko Widodo alias Jokowi yang diusung oleh PDI-P adalah Basuki T.Purnama alias Ahok. Bukan rahasia umum, Ahok adalah seorang etnis Tionghoa yang beragama Nasrani. Itulah sebabnya, H. Rhoma yang didukung oleh para kiai dan ustadz dari berbagai wilayah Jakarta, tak rela Jakarta dipimpin oleh pasangan yang tidak seiman, seperti Ahok.

"Islam itu agama yang sempurna, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, melainkan juga ibadah. Pilihlah yang seiman dengan mayoritas masyarakat Jakarta," kata Rhoma yang ketika itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin.

Senada dengan ustaz dan pengurus masjid sebelumnya yang mengajak para jamaah untuk memilih yang seiman. Bang Rhoma, merupakan tim kampanye pasangan calon gubernur DKI Jakarta Foke-Nara. Dalam ceramahnya, ia menuturkan, kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. "Di dalam mengampanyekan sesuatu, SARA itu dibenarkan. Sekarang kita sudah hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin mereka," ujar Rhoma Irama.

Rhoma pun menyebutkan nama Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie atas dasar pembenaran penggunaan isu SARA. "Saya dapat berbicara seperti ini karena memang dibenarkan Ketua Dewan, Jimly Asshidiqie," ungkapnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Fauzi Bowo lebih banyak mengingatkan tentang berkah di bulan Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Foke memberikan sumbangan kepada anak asuh PKU yang dikelola Muhammadiyah Tanjung Duren dan Masjid Al-Isra, bantuan masjid sebesar Rp 28 juta, Al Quran, alat olahraga, dan lampu hemat energi.

Ahok dan Ceramah SARA

Ketika disudutkan wartawan soal isi ceramahnya, Rhoma, pentolan Grup Soneta itu membantah ceramahnya bermuatan SARA. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan isi ceramah yang disampaikan di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (29/7/2012) lalu. "Masa umat Islam mendukung Fauzi-Nachrowi dianggap SARA," kata Rhoma, kemarin, Kamis (2/8).

Rhoma Irama, itu bertanya balik mempertanyakan kepada pihak-pihak yang menuduh ceramahnya berpotensi SARA dan ketentuan pemilukada itu. �Bagaimana dengan kalangan gereja dan etnis Tionghoa yang mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), apakah hal itu bukan termasuk SARA?� ujarnya balik bertanya.

Bang Haji melanjutkan, mengapa orang Kristen di Kalimantan Tengah yang secara eksplisit mendukung Agustin Teras Narang, di Kalimantan Barat mendukung Cornelis. �Itu tidak salah, tapi mengapa saya malah disalahkan?" sahutnya membela diri.

Ceramah Rhoma Irama menjadi polemik karena dituduh mendukung penggunaan isu SARA dalam kampanye. Menurut Rhoma, hal tersebut legal karena sesuai dengan kebebasan demokrasi di Indonesia." (Rimanews/JPNN)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India