Senin, 23 Mei 2016

Subang Darurat Bencana Banjir Bandang,Eh Deddy Mizwar Masih Sibuk Maki Ahok

Foto ilustrasi
transparanjujur.blogspot.com - Subang Banjir bandang! Banjir tersebut terjadi pada Minggu malam (22/5/2016). Ketua Tagana Subang, Jajang mengatakan, bencana berawal ketika hujan deras di Cisalak yang berada di ketinggian di kawasan Gunung Bukit Tunggul. Tepat di Desa Bukanagara, terjadi tiga titik longsor yang membendung Sungai Cihideung.

Akibat air terbendung longsoran, sungai pun jebol dan menerjang perkampungan di bawahnya, yakni Kampung Cihideung. Longsorannya sendiri terjadi di tiga titik di desa terujung selatan Kabupaten Subang pada sore hari.

Sementara sang wagub masih sibuk 'mengurusi' Ahok melalui akun twitternya. Begini Kultwit Deddy Mizwar di akun Twitter pribadinya, Senin (23/5/2016):


Sebuah peradaban janganlah dibangun di atas sebuah kemaksiatan, serta mengorbankan kepentingan masyarakat lain serta lingkungan yang ada!!!

Janganlah membangun Jakarta dgn cara memindahkan bencana dan kemiskinan ke daerah lain!

Saat ini reklamasi Jakarta 80 persen eksploitasi batu, pasir, dan segala macam matrialnya dari Bogor Barat,

Kondisi jalanannya di Bogor Selatan hancur untuk masyarakat serta punglinya mencapai Rp 240 juta sehari untuk delapan pihak

Di daerah tak bertuan ini seolah-olah tidak ada penegak hukum, dalam satu tahun Rp 80,4 miliar punglinya,

Hanya untuk membangun 17 pulau reklamasi Jakarta utara. Jadi sebuah peradaban yang dibangun atas dasar kemaksiatan


Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang tapi saya akan melawan terus sampai saya mati!!! 



Sungguh miris. Membaca kultwit pak Wagub ini. Bukannya kultwit tentang bencana banjir, informasi banjir, penanganan banjir tapi malah mengurusi 'Ahok'.

Disaat musibah banjir bandang ini tentu bukan waktu yang tepat untuk mengurusi urusan orang lain apalagi menyalahkan orang lain.

Penanganan darurat banjir bandang di Subang akan terus dilakukan hingga tujuh hari ke depan. Fokus utama selama masa tanggap darurat ialah penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, dan perbaikan darurat dari dampak banjir bandang.

Banjir bandang yang menerjang Kampung Sukamukti, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Minggu (22/5) lalu pukul 21:00 WIB menyebabkan enam orang tewas, lima orang luka berat, dua orang luka ringan, dan 103 KK (388 jiwa) mengungsi.

Enam orang tewas adalah Parni (50), Eni (45), Nabilah (7), Musa (55), Mae (17), dan Rizal (10). Lima orang korban luka berat adalah Amen (55), Raza (14 bulan), Makmur (47), dan dua orang masih pendataan. Sedangkan dua orang luka ringan adalah Angga (1) dan seorang dalam pendataan.

Belum terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang menyebabkan penanganan darurat dilakukan Satlak PB Kabupaten Subang yang tidak memiliki fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana seperti yang dimiliki oleh BPBD.

"Untuk penanganan darurat, BPBD Provinsi Jawa Barat dibantu oleh TNI, POLRI, Basarnas, TAGANA, PMI dan warga melakukan proses evakuasi dan pencarian korban hilang," ujar Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan persnya di Jakarta, Selasa (24/5/16).

Saat ini, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama Basarnas, Satlak PB Kab. Subang, TNI, Polri, Tagana, Relawan, PMI, dan masyarakat melakukan evakuasi korban selamat ke Balai Desa dan korban luka dibawa ke puskesmas terdekat.

Adapun korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

BPBD Provinsi Jabar juga telah memberikan bantuan sandang dan pangan bagi korban berupa tambahan gizi 120 paket, lauk pauk 120 paket, makanan siap siap saji 120 paket, air mineral 10 dus, dan selimut 50 lembar.

"Masyarakat dihimbau untuk waspada. Potensi hujan ekstrem masih tinggi. Banjir dan longsor masih mengancam banyak wilayah. Apalagi tahun ini diperkirakan La Nina menguat sehingga kamarau basah," ungkapnya.

385 Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Subang

Selain merenggut enam korban jiwa, banjir bandang yang melanda Kampung Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, Senin 23 Mei 2016 juga menyebabkan 32 rumah rusak dan 385 warga diungsikan ke tempat aman.

Evakuasi warga dilakukan karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan apalagi di wilayah selatan Subang diketahui masih sering turun hujan.

Banjir Bandang Subang/YUSUF ADJI/PR
PROSES evakuasi di lokasi banjir bandang di Kampung Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, Senin 23 Mei 2016.*
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang Yayat didampingi Kasi Bantuan Bencana Tito Purwanto mengatakan, hasil pendataan jumlah rumah warga yang rusak tercatat ada sebanyak 32 termasuk empat di antaranya hilang hanyut terbawa banjir.

Sedangkan warga yang diungsikan sementara mencapai 385 orang ke tempat aman karena dikhawatirkan terjadi banjir bandang susulan mengingat curah hujan saat ini masih tinggi.

"Sebagian ada yang tinggal di rumah saudaranya. Ada juga yang di penampungan. Kami sudah menyiapkan tempat seperti di aula desa. Kebutuhan logistik untuk tanggap darurat sudah tiba di lokasi," tuturnya.


sumber: kompas.com/harnas/pikiran-rakyat.com via beritateratas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India