05.57
EDUCATION
Tujuh parpol, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) berencana melakukan pertemuan siang ini, Senin, 8 Agustus 2016, untuk membahas kemungkinan pembentukan koalisi.
"Enggak masalah, mau kumpulin semua partai, gue enggak takut," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI.
Ahok merujuk pada pengalamannya saat terlibat kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015. Ahok, pada saat itu mengirimkan dokumen APBD yang rinciannya bukan rincian yang disetujui DPRD DKI ke Kementerian Dalam Negeri, diancam dimakzulkan DPRD DKI.
Seluruh fraksi partai politik pada saat itu setuju melayangkan hak angket. Ahok, pada saat itu juga sudah tidak menjadi kader parpol manapun. Ia keluar dari Partai Gerindra pada bulan September 2014.
"Mental saya waktu itu (politikus) independen melawan semua partai," ujar Ahok.
Ahok menambahkan, mesti pernah melakukan hal itu, tiga parpol yang pada saat itu turut setuju melakukan hak angket kepadanya, Golkar, Hanura, dan Nasdem, saat ini malah berbalik mendukungnya di Pilkada DKI 2017.
Berlandaskan pengalaman itu, Ahok yang didukung tiga parpol dengan jumlah 24 kursi di DPRD DKI, tidak takut jika harus melawan tujuh parpol di Pilkada DKI. Ketujuh parpol jika dijumlahkan memiliki 82 kursi di DPRD DKI.
"Itu mental saya, lawan semua partai," ujar Ahok.
Berdasarkan undangan yang disebarkan Ketua PAN DKI Eko Patrio dan Wakil Sekjen PAN Soni Sumarsono, pertemuan direncanakan di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 12.00 WIB.
Hanura, Nasdem, dan Golkar, ketiga partai pendukung Ahok, tidak termasuk dalam daftar parpol yang diundang
sumber: viva.co.id
Posted in: berita
0 komentar:
Posting Komentar