Jumat, 02 September 2016

Geram Dituding Telantarkan Veteran Perang Korban Penggusuran Di Rawajati, Ini Reaksi Ahok!

Veteran perang Letkol (Purn) Ilyas Karim tertunduk lesu seusai rumahnya dibongkar petugas di Rawajati, Jakarta@Republika/ Yasin Habibi
transparanjujur.blogspot.com - Letkol (Purn) Ilyas Karim tidak kuasa menahan air matanya, saat aparat mengeluarkan isi rumahnya di RT 09 RW 04, Jalan Rawajati Barat III, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (1/9/16). Rumahnya adalah satu dari puluhan rumah yang diratakan dengan tanah oleh aparat gabungan, karena dinilai berada di jalur hijau.

Penggusuran tersebut juga menyebabkan ratusan jiwa dari 60 kepala keluarga terbengkalai. Satu per satu barang-barang warga permukiman di sana dikeluarkan paksa petugas. Termasuk milik Ilyas, veteran perang era kemerdekaan RI itu.

Pengibar bendera di zaman Presiden Sukarno tersebut sempat berusaha menghalangi aparat yang ingin mengeluarkan isi rumahnya. Ia pun terlibat bentrok dengan seorang petugas Satpol PP yang mencoba memintanya keluar.

"Jangan dorong-dorong. Orang tua ini. Veteran saya ini," ucap pejuang berusia 88 tahun tersebut di lokasi.

Saat keluar dari rumahnya, veteran itu pun sempat menunjukkan rasa kecewanya kepada para petugas yang melakukan penertiban. "Jangan tidak dimanusiakan seperti ini. Masa nggak ada hormatnya sama veteran," tutur Ilyas. Tubuh rentanya pun tak kuasa menahan petugas dan memaksanya merebahkan diri.

Sementara itu, para petugas Satpol PP terus berusaha mengeluarkan isi barang warga. Sedangkan, dua buah ekskavator berwarna kuning mulai merobohkan satu per satu bangunan. Warga pun hanya terdiam dan berurai air mata.

Sejak 2015 lalu, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah mengeluarkan surat peringatan kepada warga Rawajati RT 09 RW 04 untuk mengosongkan rumah mereka. Permukiman mereka akan digusur oleh pemerintah lantaran tempat yang dihuni oleh mereka merupakan ruang terbuka hijau (RTH).

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif menilai, penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan terhadap permukiman warga RT 09 RW 04 Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan adalah ilegal. Hal ini karena penggusuran tersebut dinilai tidak dilengkapi surat izin. "Pokoknya penggusuran ini ilegal, tadi saya sempat minta surat izin penggusuran, ternyata mereka tidak bawa," ujar pria berkacamata tersebut di lokasi penggusuran, Kamis (1/9).

Syarif mengatakan, penggusuran tersebut juga menyebabkan ratusan jiwa dari 60 kepala keluarga terbengkalai. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah terkesan mendadak. "Saya tadi sempat tanya kepada Lurah Rawajati dan Camat Pancoran, tapi mereka tidak menjawab, malah lari," ujarnya.

Ahok: Jangankan Pejuang, Orang Tua Enggak Mampu Saja Kita Hidupi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan dirinya tidak akan menelantarkan warga gusuran termasuk Rawajati. Saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah menyediakan Rusun Marunda untuk warga Rawajati yang digusur.

Oleh karena itu, Ahok menjamin tak ada orang tua, apalagi veteran atau pejuang yang akan terlantar.

"Saya kasih tahu, nanti dibilang bahasa Islam, saya riya lagi. Banyak yang tua-tua masuk ke rusun enggak bisa bayar, saya bayar pakai uang operasional saya, mau pulang ke Jawa saya kasih tiket. Saya bukan riya," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/9/2016).

"Jangankan pejuang, orang tua enggak mampu aja kita hidupin kok. Itu udah sesuai UUD 1945, anak yatim piatu dan fakir miskin dipelihara. Tapi jangan belagu lu kalau dipiara negara," lanjut Ahok.

Hal itu dikatakan Ahok untuk menjawab tudingan bahwa Pemprov DKI mengusir veteran yang mengaku pengibar bendera pusaka, Letkol Purnawirawan Ilyas Karim.

"Sekarang kita tidak tahu, apa betul dia pengibar bendera pertama. Tapi bagi kami itu urusan kedua. Kalau setiap orang tua tidak mampu pun, kalau dia mau masuk ke rusun, kita mau pelihara kok," ujar Ahok.

Selain dituding menggusur rumah pejuang, Ahok juga membantah apabila pihaknya menggusur panti asuhan dengan semena-mena di Rawajati.

"Kalau kamu buka yayasan (panti asuhan), sudah enggak mampu enggak usah belagu, kasih kepada kami saja. Enggak usah pakai yayasan untuk sesuatu pelanggaran, gitu lho. Jakarta ini udah terlalu banyak pelanggaran, nah kita mau benahin. Kita kan memanusiakan Anda, gitu lho. Kalau Anda mau sewain lapak ya susah," pungkas Ahok.


sumber: republika.co.id & liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India